Dishub Kabupaten Malang Bangun Terminal Edukasi Bagi Anak

Kepala Dishub Kabupaten Malang Hafi Lutfi, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang Budi Iswoyo. (Istimewa)
Kepala Dishub Kabupaten Malang Hafi Lutfi, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang Budi Iswoyo. (Istimewa)

MALANGVOICE – Menekan angka kecelakaan di wilayah Kabupaten Malang, Dinas Perhubungan Kabupaten Malang terus berupaya melakukan trobosan baru dalam edukasi lalu lintas sejak dini yang akan menggunakan lahan hutan kota di timur Terminal Talangagung dan akan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

“Kami membuat terobosan baru untuk memberikan pemahaman soal lalu lintas pada anak. Kami bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang,” ungkap Kepala Dishub Kabupaten Malang, Hafi Lutfi, Rabu (21/2).

Lutfi berharap bahwa di usia dini, mereka akan lebih mudah memahami dan mengerti tentang rambu-rambu lalu lintas dan nantinya dapat diterapkan saat mereka sudah menginjak remaja.

 Kepala Dishub Kabupaten Malang Hafi Lutfi, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang Budi Iswoyo. (Istimewa)
Kepala Dishub Kabupaten Malang Hafi Lutfi, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang Budi Iswoyo. (Istimewa)

“Anak usia dini ini dinilai lebih mudah dan pikiran mereka masih murni, sehingga mudah untuk dimasuki ilmu yang positif,” ungkap Lutfi.

Menurut Lutfi, dengan metode pembelajaran yang diberikan tidak didalam kelas atau ruangan, akan tetapi, dilakukan di lingkungan Hutan Kota yang disana banyak adanya pohon langka.

Sementara, Kepala DLH Kabupaten Malang, Budi Iswoyo mengatakan bahwa pihaknya terlebih dahulu akan membenahi hutan kota tersebut. Budi menyambut baik dengan adanya program tersebut.

“Nanti kami beri fasilitas. Hutan Kota disana itu kita benahi dulu,” ujar Budi.

Budi menambahkan bahwa pembenahan akan segera dilakukan. Dia menargetkan tahun ini sudah dapat digunakan untuk program tersebut.

“Ini saya segerakan, konsultasi sudah bergerak. Tahun ini selesai,” ungkapnya.

Terkait anggaran sendiri, Budi belum dapat menyebutkan secara pasti. Namun, yang jelas anggaran yang digunakan bersumber dari APBD.

“Jadi anggarannya itu berpadu, misalnya pengadaan pohon, pengadaan rumah, gazebo itu, ya paling antara Rp.200-300 juta,” tutupnya.(Der/Ery)