Dirut Perumda Tirta Kanjuruhan Tanggapi Kekecewaan LBH Prodeo Ismaya Malang

PDAM
Dirut Perumda Tirta Kanjuruhan, Syamsul Hadi (baju batik biru) saat didampingi Dirtek Perumda Tirta Kanjuruhan M Haris Fadillah. (Toski D).

MALANGVOICE – Direktur Perumda Tirta Kanjuruhan, Syamsul Hadi tanggapi kekecewaan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Prodeo Ismaya Malang atas gagalnya audensi tentang permasalahan dugaan eksploitasi Sumber Air Wendit.

“Memang waktu itu kami mengundang untuk audensi dengan perwakilan LBH Prodeo Ismaya Malang dan warga desa Mangliawan untuk membahas tentang dugaan eksploitasi sumber air wendit,” ungkap Syamsul, saat ditemui awak media, Rabu (22/7).

Menurut Syamsul, agenda kegiatan audensi itu dilakukan atas permintaan dari pihak LBH Prodeo Ismaya Malang. Namun, Syamsul urung hadir karena ada kegiatan lain dan ia menunjuk perwakilan.

“Audensi itu permintaan dari mereka (LBH Prodeo Ismaya, red). Tapi, waktu itu ada giat bersama Bupati mendadak, akhirnya saya wakilkan. Sebenarnya perkara audiensi itu bisa wakilkan, dan mereka meminta harus dengan saya,” jelasnya.

Meski begitu, ia juga menyayangkan kenapa LBH Prodeo Ismaya bersama warga harus walk-out ketika dirinya tidak bisa datang.

“Wakil direksi atau jabatan tinggi lainnya di Perumda Tirta Kanjuruhan bisa menghadiri audiensi itu. Tidak harus saya. Saya waktu itu ada acara dan berhalangan hadir,” jelasnya.

Apalagi, tambah Syamsul, seharusnya dalam audensi tersebut warga Mangliawan tidak harus mengikuti, karena sudah dilimpahkan atau dikuasakan ke LBH Prodeyo Ismaya.

“Kalau sudah diminta bantuan ke LBH kan ya harusnya yang mengikuti audiensi itu hanya LBH dan pihak Perumda. Warga tidak perlu, kan sudah melimpahkan kasus ini ke LBH,” tukasnya.(der)