Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Resmikan Rusunawa III Griya Kertabhumi

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Wali Kota Malang beserta Rektor UB saat meresmikan Rusunawa III Griya Kertabhumi. (Lisdya)
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Wali Kota Malang beserta Rektor UB saat meresmikan Rusunawa III Griya Kertabhumi. (Lisdya)

MALANGVOICE – Universitas Brawijaya (UB) menerima satu unit rumah susun sewa (Rusunawa) dari Kementerian PUPR. Sore ini, Jumat (6/9) Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Khalawi Abdul Hamid menyerahkan rusunawa tersebut kepada pihak kampus.

Rusunawa yang diberi nama Griya Kertabhumi ini merupakan rumah susun ketiga yang dimiliki UB.

“Program Sejuta Rumah (PSR) pada tahun anggaran 2019, pemerintah menargetkan pembangunan PSR sebanyak 1.25 juta unit dengan capaian realisasi hingga 2 September kemarin sudah 874.043 unit. Dan ini salah satunya,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan rusunama ini terdapat hunian khusus, yakni dua kamar difable dan 48 kamar standar dengan jumlah total yang menghuni sejumlah 196 mahasiswa. Selain itu, Rusunawa III UB Griya Kertabhumi ini sudah dilengkapi dengan furnished per unitnya, serta termasuk prasarana, sarana, dan utilitasnya (PSU) berupa jalan paving blok, lampu taman, dan drainase.

“Pembangunan rusunawa dimulai Juli hingga Desember 2018 dengan menelan biaya sekitar Rp 11,9 miliar,” tambahnya.

Sementara itu, Rektor UB, Nuhfil Hanani mengatakan rusunawa ini akan dihuni oleh mahasiswa pascasarjana, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. “Yang mengisi ini merupakan mahasiswa berprestasi. Ada dari Palestina, Rusia, Solomon dan beberapa negara lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,” paparnya.

“Saya berharap kedepan masih ada bantuan lagi dari pemerintah untuk UB. Dengan pertambahan jumlah penduduk yang luar biasa, maka program sejuta rumah dari Presiden Jokowi perlu ditingkatkan, kalau perlu menjadi dua juta rumah untuk kedepannya,” ungkapnya.

Dengan adanya tambahan rusunawa ini, dikatakan Wali Kota Malang, Sutiaji, dapat menjadi solusi untuk pengurangan kemacetan.

“Meski hanya 196 yang menghuni di rusunawa ini, setidaknya tidak membuat sedikit kemacetan. Karena kalau kos di luar kan sudah macet ditambah sulit mencari kos-kosan,” ujarnya saat memberi sambutan.(Hmz/Aka)