Diprediksi Rawan Bencana, BPBD Kota Batu Tingkatkan Kewaspadaan

Ilustrasi bencana longsor

MALANGVOICE – Prediksi curah hujan tinggi masih akan berlangsung hingga akhir Maret. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu meningkatan kewaspadaan dengan mengaktivasi Posko PB menjadi Posko Siaga Darurat Bencana. Tak hanya itu, jumlah personel yang piket pun menjadi 10 orang per shift selama 24 jam.

Apalagi, potensi peningkatan curah hujan yang tinggi masih akan dalam terjadi beberapa bulan kedepan. Serta makin menguatnya pola angin monsun Asia atau baratan. Dan diperkirakan, bencana hidrometeorologi atau bencana yang disebabkan curah hujan yang tinggi kemungkinan masih akan terjadi.

Melihat hal itu, Kepala Seksi Penanggulanan Bencana Pusdalops BPBD Kota Batu, Abdul Rochim menjelaskan dalam penanggulangannya juga melaksanakan kegiatan siaga darurat bencana. Salah satunya dengan menggandeng Pemerintah Kota Batu dan beberapa pengelola wisata agar siap siaga dalam menghadapi potensi bencana.

”Februari ini kita sudah melakukan penyusunan SOP terkait kesiap-siagaan pengelola wisata dalam menghadapi potensi bencana. Dengan harapan, mereka paham apa yang dilakukan ketika ada bencana di tempat wisata,” jelasnya.

Sementara itu, dia menyebutkan jika selama kurun waktu sebulan lalu sedikitnya ada 12 kejadian bencana. Dari data BPBD Kota Batu, di antaranya ialah 6 kali tanah longsor, 2 kali kebakaran, 1 kejadian banjir karena saluran irigasi sawah jebol, 2 pohon tumbang karena angin dan Lapuk. Kemudian, satu kejadian rumah ambruk karena lama tidak terawat dan mengalami pelapukan.

Bencana alam tersebut, terjadi 6 kali di Kecamatan Batu, Junrejo 3 kali, dan Bumiaji 3 kali kejadian. ”Kalau dibandingkan dengan tahun lalu memang lebih sedikit. Tapi tetap, yang banyak tanah longsor. Prosenntasenya sekitar 50 persen yang kemudian disusul beberapa bencana yang lain,” ungkapnya.

Dalam penanganannya selama ini, pihaknya sendiri langsung memberikan bantuan untuk pembersihan material bencana, dan memberikan bantuan yang bersifat darurat.

”Seperti bantuan untuk makanan, barang-barang dan lain sebagainya. Sedangkan untuk kerusakan infrastruktur yang cukup parah, lanjutnya, didata disampaikan pada dinas teknis yang bersangkutan,” pungkasnya.(Der/Aka)