Dinkes Sarankan Masyarakat Kurangi Konsumsi Nasi

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Asih Tri Rachmi Nuswantari. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Berdasarkan hasil konsultasi dan cek kesehatan gratis yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang beberapa waktu lalu, ternyata kadar gula dan tekanan darah masyarakat Kota Malang cenderung tinggi. Hal itu dikarenakan pola makan tidak sehat dan tidak seimbang.

Menurut Kepala Dinkes Kota Malang, Dr dr Asih Tri Rachmi Nuswantari MM, selama ini nasi selalu jadi dominasi dalam asupan makanan sehari-hari. Pagi nasi, siang nasi, malam pun masih nasi. Padahal, Rachmi menyebut kandungan karbohidrat nasi sangatlah tinggi. Makan banyak nasi tidak dibenarkan.

“Makan nasi terlalu banyak itu tidak baik, karena malah merugikan tubuh. Karbohidrat itu diubah menjadi trigliserida, lemak jahat,” paparnya saat dihubungi awak media.

Asih menyarankan masyarakat mulai rajin makan sayur lebih banyak. Bukan hanya orang dewasa saja, bayi dan anak-anak juga harus terbiasa makan sayur. Selain sayur ada beberapa pilihan makanan yang bisa menggantikan nasi.

Oetmal misalnya, adalah salah satu jenis gandum yang dapat membantu mengurangi lemak dan kolesterol. Oatmeal bisa dikobinasikan dengan berbagai macam makanan dan buah seperti pisang atau susu. Oatmeal juga bisa membuat kenyang lebih lama.

Selain itu bisa dicoba kentang, yang tidak mengandung banyak karbohidrat. Di dalamnya terdapat pati, vitamin E, vitamin K, vitamin B, vitamin C, zat besi, magnesium dan seng. Rutin mengonsumsi kentang bisa meningkatkan fungsi otak, menutrisi kulit, dan menurunkan tekanan darah. Pengganti lainnya adalah ubi jalar. Ubi jalar memiliki rendah lemak dan kalori. Mengonsumsi ubi jalar dapat melancarkan pencernan dan meningkatkan stamina. (Der/Ulm)