Dinkes Kota Malang Tekankan Pentingnya Sanitasi

Seksi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja dan Olahraga, Anwar Nuris. (Lisdya Shelly).
Seksi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja dan Olahraga, Anwar Nuris. (Lisdya Shelly).

MALANGVOICE – Hingga saat ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang terus memberikan edukasi untuk mempengaruhi dan memotivasi masyarakat agar tidak selalu Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

Ironisnya, di Kota Malang masih ada 17 persen masyarakat yang belum memahami pentingnya menjaga kesehatan sanitasi, terutama untuk menekan angka stunting pada bayi maupun untuk menghindari berbagai penyakit yang disebabkan pencemaran tanah akibat kotoran manusia.

“Ada masalah paling besar itu pemahaman dan pengetahuan serta dana. Nah, kami dari Dinkes itu tidak bisa keluar dari edukasi. Keterbatasan kami hanya berhenti di edukasi agar masyarakat bisa berubah,” ujar Seksi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja dan Olahraga, Anwar Nuris saat ditemui MVoice, Senin (9/7).

Menurut Nuris, tindakan selanjutnya jika masyarakat tidak mempunyai anggaran untuk membuat jamban bisa mengusulkan ke Dinas Pekerjaan Umum (PU). “Dan nanti akan kami bantu ke PU. Karena di kota itu, ada pokja sanitasi yang isinya banyak. SKPD biasanya kami bertukar informasi apa yang harus dilakukan,” imbuhnya.

Dari jumlah 17 persen tersebut jika dihitung ada sekitar 40 ribu lebih Kartu Keluarga (KK) yang masih saja BABS. “Jumlah itu mereka yang masih mengalirkan ke sungai, dan yang sudah menerapkan itu sekitar 83 persen,” tegasnya.

“Kami berharap, masyarakat setelah dipicu untuk pentingnya kesehatan dalam sanitasi semoga bisa termotivasi membuat jamban. Kalau tidak punya anggaran, mereka bisa urunan dengan tetangganya, ya gak masalah atau mau mengusulkan ke pemerintah melalui Dinas PU,” pungakasnya.(Der/Aka)