Dikunjungi OJK, Petani Pujon Kidul Keluhkan Harga Anjlok

MALANGVOICE – Gabungan Kelompok Pertanian (Gapoktan) Desa Pujon Kidul mengelola pertanian dan peternakan dengan keuntungan luar biasa. Namun beberapa kali, mereka terkendala harga jual hasil pertanian anjlok gara-gara pasar.

Karena itu, Ketua Gapoktan Sari Agung, Muslimin, menginginkan agar ada asuransi dan penjagaan harga yang standar bagi petani. Sehingga petani tidak was-was ketika menanam atau berternak sapi karena ada jaminan pemerintah.

“Sapi kita saat ini turun besar, dari awalnya 27 ribu ekor, sekarang tinggal 18 ribu ekor. Padahal pasar kita sudah jelas, yakni dijual ke PT Nestle dan masyarakat sekitar, tapi produksi menurun,” ungkap Muslimin, kepada MVoice, usai kunjungan OJK.

Muslimin mengaku sangat senang dengan bantuan yang diberikan Bank Nasional Indonesia (BNI) dengan memberikan pinjaman dengan bunga 0,5 persen. Dibandingkan banknlain yang memberikan bunga 2 sampai 2,5 persen, petani sangat keberatan.

“Pertanian tomat kami kalau lagi garga bagus, bisa menghasilkan Rp 60 sampai Rp 80 juta per tiga bulan. Itu tomat harga Rp 12.000. Kalau turun kayak kemarin perkilo Rp 1.500, jelas kami rugi karena ongkos produksi Rp 15 sampai Rp 20 juta,” papar Muslimin.

Ke depannya, jika tidak ada asuransi pertanian dan peternakan, tentunya petani akan sangat khawatir sehingga bertani dan beternak akan ditinggalkan. “Kami siap juga kalau ada pelatihan dari kampus atau dari penelitian,” tandasnya

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait