Diduga Rumah Bekas Bung Tomo “Hancur” Direnovasi

MALANGVOICE – Rumah diduga bekas kediaman Pahlawan Nasional Bung Tomo di Jalan Ijen Nomor 6 direnovasi total. Dituding tak berizin, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Malang menyurvei rumah di kawasan cagar budaya (heritage) Ijen Beulevard tersebut, Rabu (9/10).

Sekitar pukul 13.00 WIB Sekretaris TACB Kota Malang Agung Bhuwana, Sejarawan Universitas Negeri Malang Reza Hudianto, Arkeolog BPCB Trowulan Wicaksono Dwi Nugroho mendatangi lokasi. Namun, pihaknya tak bisa masuk pagar rumah yang sudah tertutup rapat oleh seng. Padahal di dalam rumah tampak aktivitas beberapa pekerja bangunan.

TACB baru bisa masuk sekitar pukul 14.45 WIB atau hampir dua jam setelah Satpol PP Kota Malang datang mengawal. Diketahui, sekitar 50 persen lebih bangunan telah dibongkar terutama pada struktur bagian belakang. TACB dibantu Satpol PP lantas membuat berita acara pemeriksaan (BAP) kepada mandor pekerjaan bangunan.

“Hasil survei, kami minta pemilik bangunan menunjukkan dokumen perizinan, dari izin kita bisa tahu hal – hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pemilik bangunan di kawasan cagar budaya Jalan Ijen ini,” kata Agung kepada awak media.

Ia melanjutkan, dokumen yang dimaksud, yakni surat keterangan advice planning hingga berkas IMB tentang perubahan atau penambahan dan yang lainnya atas bangunan.

“Dan khusus kawasan cagar budaya harus ada rekomendasi TACB,” ujarnya.

Pihaknya mengklaim, hingga hari ini, tidak ada satupun surat atau dokumen resmi yang masuk atau dikeluarkan oleh pihaknya.

“Belum ada pengajuan, apalagi rekomendasi yang kami keluarkan,” imbuhnya.

Lantas, terkait dugaan pernah menjadi tempat tinggal Bung Tomo, TACB masih terus melakukan pendalaman.
Menurut catatan pihaknya, keluarga dari istri Bung Tomo memang dari Malang, bahkan diketahui juga punya beberapa rumah di Malang.

“Informasi yang kami dapat memang ada mengatakan Bung Tomo pernah tinggal di sini (Ijen nomor 6) tapi berapa lama juga kami belum tahu, lalu apakah ada peristiwa penting (kesejarahan) masih dikaji,” tutupnya. (Der/Ulm)

Berita Terkini

Arikel Terkait