MALANGVOICE – Aksi demo yang dilakukan oleh Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), menagih janji kampanye Bupati Malang HM Sanusi dan Wakil Bupati Malang H Didik Gatot Subroto, langsung mendapat tanggapan.
“Para mahasiswa (para pendemo) itu, gak paham aturan main pemerintah,” ucap Sanusi, saat ditemui awak media di Gedung DPRD Kabupaten Malang, Jakan Panji, Kepanjen, Rabu (1/12).
Sanusi menjelaskan, semua janji-janji kampanye tersebut, baru bisa dijalankan di tahun 2022, karena pemerintahannya masih seumur jagung dan membutuhkan waktu untuk mewujudkan aksi nyata kepada masyarakat.
“Kalau mau nagih (nanti) di tahun 2022 mendatang, SanDi (Sanusi-Didik) ini baru jalan tahun 2022 ngapain tagih sekarang. Nanti aja nagihnya di tahun 2022,” sesal Sanusi.
4 Tuntutan PC PMII Untuk Bupati Malang
Rabu (1/12) siang tadi, PC PMII Kabupaten Malang, menggelar aksi demo di Pendopo Kabupaten, Jalan Panji, Kepanjen.
Aksi yang diikuti sekitar 100 orang mahasiswa tersebut, diwarnai saling dorong antara para pendemo dengan aparat kepolisian yang sedang mengamankan jalan aksi demo tersebut.
Mereka melakukan orasi di depan Kantor Bupati Malang untuk menuntut janji kampanye Bupati Malang dan Wakil Bupati Malang, H M Sanusi dan H Didik Gatot Subroto (SanDi).
Terdapat empat tuntutan yang diteriakkan pendemo saat menggelar aksi tersebut yakni realisasi janji tentang pendidikan, kesejahteraan masyarakat, pemerataan kesehatan dan mendorong pertanian masyarakat Kabupaten Malang.(end)