Dibombardir Unjuk Rasa, DPRD Kota Malang: Beri Kami Kesempatan Bekerja

Massa aksi AMPRI Malang saat berunjuk rasa di depan DPRD Kota Malang. (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Anggota DPRD Kota Malang dibuat pusing serangkaian demonstrasi yang menyasar mereka. Betapa tidak, dalam sepekan ini saja, sudah lima kali aksi unjuk rasa terjadi.

Kali ini ratusan massa mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat Indonesia (AMPRI) Malang datangi gedung DPRD Kota Malang, Rabu (26/9). Mereka menyuarakan berbagai tuntutan, salah satunya mendesak pemerintah menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Dalam momentum yang sama, anggota dewan tengah mengikuti rapat paripurna. Agendanya mendengar jawaban Wali Kota Malang Sutiaji atas pandangan umum fraksi-fraksi. Tentang pembahasan Ranperda APBD Perubahan tahun anggaran 2018. Merespon itu perwakilan dewan mendatangi massa unjuk rasa dan memohon kesempatan untuk diberikan waktu bekerja sesuai fungsi kedewanan.

Anggota Fraksi PAN Dito Arief Nurakhmadi temui massa unjuk rasa AMPRI Malang di depan DPRD Kota Malang, Rabu (26/9). (Aziz Ramadani/MVoice)

“Apa yang jadi tuntutan akan kami sampaikan.
Fraksi maupun DPRD sudah beberapa kali sampaikan apa yang jadi tuntutan mahasiswa
Secara politik kami sepakat dengan aspirasi mahasiswa,” kata anggota DPRD Kota Malang Fraksi PAN Dito Arief Nurakhmadi di hadapan massa unjuk rasa.

“Kami juga minta kesempatan untuk bekerja. Karena hingga akhir bulan ini banyak agenda. Adik-adik mahasiswa mau kan Kota Malang lebih baik lagi,” pungkasnya.

Sementara itu, Korlap AMPRI Malang Amy Natsir Al-Shadra mengatakan, nilai tukar rupiah semakin anjlok berakibat pada harga-harga semakin tak terkendali. Ancaman inflasi terus menghawatirkan. Pelemahan nilai tukar rupiah terjadi akan berakibat pada naiknya harga harga di pasar dan juga harga kebutuhan pokok bagi masyarakat.

“Atas dasar persoalan inilah kami Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat Indonesia Malang menuntut kepada Presiden Jokowi dan DPRD Kota Malang sebagai representasi rakyat agar mewakili seluruh rakyat menuntut menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat,” pungkasnya. (Hmz/Ulm)