Dianggap Sukses Bina Kemandirian WBP, BPK RI Apresiasi Lapas Kelas I Malang

Tim BPK RI saat melihat langsung Bimker handycraft jamur di Lapas Kelas I Malang. (MVoice/Humas Lapas Kelas I Malang).

MALANGVOICE – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI mengapresiasi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Lowokwaru Malang atas bimbingan kerja (Bimker) terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang telah diaplikasikan oleh masyarakat umum lainnya.

Kalapas Kelas I Lowokwaru Malang, Heri Azhari mengatakan, apresiasi itu disampaikan langsung Tim Pemeriksa dari BPK RI setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk informasi terkait pelaksanaan PNBP serta kegiatan pembinaan kemandirian WBP di Lapas Kelas I Malang.

“Tadi tim BPK RI datang untuk melakukan pemeriksaan di sini. Mereka antusias setelah melihat karya seni, makanan yang dihasilkan dari tangan-tangan kreatif WBP Lapas Kelas I Malang yang ikut dalam pembinaan kemandirian,” ucapnya, saat ditemui awak media, di Cafe Jagongan Jail, Jalan Asahan, Rabu (28/9)

Baca Juga: Wali Kota Malang Pimpin Pelantikan 82 Pejabat Baru

Menurut Heri, kedatangan tim BPK RI yang dipimpin oleh Kasubtim Pemeriksa BPK RI Herdiyanto di lingkungan Kanwil Kemenkumham Jawa Timur ini untuk melakukan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT) terhadap intensifikasi dan ekstensifikasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

“Seperti diketahui, sejak tahun 2020 sampai sekarang, banyak unit kegiatan kemandirian WBP di sini (Lapas Kelas I Malang, red) yang terus berkembang dan menjadi faktor utama dalam penerimaan PNBP lapas,” jelasnya.

“Setiap tahunnya presentase setoran PNBP yang telah dihasilkan dari pembinaan kemandirian selalu meningkat, dan tahun 2022 per Agustus 2022 mencapai 63 persen dari Target PNBP sebesar Rp.91.735.000,” tambahnya.

Heri menyebut, di tahun 2021 lalu, perolehan PNBP di Lapas Kelas I Malang mencapai Rp 93.500.000, raihan ini melebihi target yang telah ditetapkan.

“Untuk tahun ini (2022) Per 31 Agustus 2022, progres capaian PNBP sebesar Rp 57.100.000 atau mencapai mencapai 63 persen dari Target PNBP sebesar Rp.91.735.000,” tegasnya.

Untuk itu, lanjut Heri, Tim BPK RI melakukan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT) terhadap intensifikasi dan ekstensifikasi PNBP di Lapas Kelas I Malang.

“Saat di Lapas Kelas I Malang, Tim BPK RI dipameri seluruh produk hasil karya dari pembinaan kemandirian WBP disini,” terangnya.

Lebih lanjut Heri menceritakan, tim BPK RI terlihat sangat antusias saat melihat keproduktivitasan dari unit-unit pembinaan kemandirian di Lapas Kelas I Malang, terutama saat mengunjungi unit bimbingan kerja (Bimker) handycraft, jamur dan anggrek, gorengan, tempe, batik shibori, budi daya maggot, peternakan ayam petelur dan Jawa super, pertanian juga new pojok kuliner Lapas Kelas I Malang.

“Tim BPK tadi tim berkeliling melihat unit-unit bimker disini, mereka menilai sangat bagus dan produktif, juga berjalan dan berkembang dengan pesat, hasil produksinya juga luar biasa,” katanya, saat menceritakan kekaguman tim BPK RI.

Bahkan, lanjut Heri, tim BPK RI berharap unit-unit pembinaan kemandirian di Lapas Kelas I Malang dapat lebih ditingkatkan, karena hal ini sangat penting terhadap pengembangan dan pembentukan mental terhadap para WBP, agar mengikuti pembinaan kemandirian yang diberikan untuk menjadi insan yang kreatif dan produktif.

“Mereka (Tim BPK RI, red) melihat langsung bimker jamur dan maggot, mereka (BPK RI, red) menyebut Bimker Lapas Kelas I Malang Bagus !!!,” tukasnya.(der)