Di Kabupaten Malang Ratusan Sekolah Pilih Daring

Ilustrasi KBM Tatap Muka. (Toski D).

MALANGVOICE – Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Malang, nampaknya masih belum bisa dilakukan secara menyeluruh, meski kasus baru Covid-19 terus melandai.

Lebih dari separuh sekolah mulai TK hingga SMP memilih pembelajaran daring ketimbang melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kabupaten Malang, Rahmat Hardijono mengatakan, 888 sekolah dari total 1.428 sekolah mulai jenjang TK hingga SMP masih memilih pembelajaran daring.

“Alasannya beragam. Ada yang masih menyiapkan fasilitas penunjang protokol kesehatan (prokes), dan ada juga yang masih menunggu izin orang tua murid,” ucap Rahmat, Kamis (14/10).

Rahmat menjelaskan, selain beberapa alasan tersebut, juga ada beberapa sekolah yang belum menggelar PTM karena vaksinasi belum merata.

“Kami tidak memasalahkan karena kenyamanan belajar menjadi kewenangan sepenuhnya pihak sekolah. Kami serahkan keputusannya kepada sekolah. Ada yang sudah tatap muka dengan pembatasan, ada juga yang masih daring,” jelasnya.

Menurut Rahmat, hingga saat ini, berdasarkan catatan Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Malang, ada sebanyak 498 sekolah yang sudah menggelar PTM. Namun, dirinya meminta kepada pengawas sekolah dan kepala sekolah tunduk pada aturan PTM. Khususnya jumlah siswa tak boleh lebih dari 50 persen.

“Ada sejumlah aturan yang harus dipatuhi sekolah yang menggelar PTM, yakni meminta pengertian pedagang keliling untuk tidak menimbulkan kerumunan. Jangan sampai dirusak dengan hal sepele, karena klaster sekolah bisa saja terjadi,” terangnya.

Lebih lanjut, Rahmat menambahkan, saat ini memang ada sejumlah sekolah yang belum menjawab apakah memilih daring atau luring.

“Ada beberapa sekolah yang masih melakukan uji coba secara terbatas, dan belum memilih PTM atau daring,” pungkasnya.(end)