Di Hadapan Santri, Panglima TNI Ungkap Keistimewaan Negara Indonesia di Mata Dunia

MALANGVOICE – Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, mengungkap keistimewaan Negara Indonesia di hadapan para santri-alumni Ponpes AN-Nur 2 AL Murtadlo, Bululawang, Kabupaten Malang, Minggu (16/7).

Menurutnya, Indonesia dilirik negara-negara di dunia lantaran Indonesia kaya raya, baik Sumber Daya Alam, P
pangan dan air.

“Semua negara sedang bersaing seiring jumlah penduduk dan kebutuhan terus meningkat,” kata dia, beberapa menit lalu.

Jumlah penduduk di dunia mencapai 7,5 miliar. Padahal, kata dia, hasil penelitian menyebutkan bahwa dunia idealnya dihuni 3-4 miliar orang.

Terus bertambahnya jumlah penduduk tidak berjalan seiring dengan ketersediaan pangan dan mineral.

“Penduduknya bertambah, ketersediaan makanan dan air berkurang. Beruntung kita hidup di Indonesia yang semuanya tersedia,” ungkap dia.

Kekayaan Indonesia menjadi rebutan negara-negara luar sejak dulu, mulai Portugis, Belanda dan Jepang. Negara berjuang untuk menyediakan pangan dan mineral bagi rakyatnya.

Selain menjadi keuntungan bagi masyarakat indonesia, ini sekaligus menjadi ancaman bagi Indonesia.

“Dulu, Bung Karno telah mengingatkan bahwa negara lain akan iri dengan Indonesia. Pak Presiden Jokowi juga berulang kali mengingatkan, sehingga kita perlu waspada,” jelas dia.

Di sisi lain, persaingan antar negara berlanjut, juga persaingan antar manusia. Hal tersebut dibuktikan tingginya jumlah migrasi secara global yang mencapai 400 juta orang.

Dikatakan, migrasi penduduk terjadi karena manusia mencari kehidupan lebih baik. Banyak warga Timur Tengah dan Afrika migrasi ke Eropa.

“Jika di Eropa dan wilayah lain menerapkan tertutup bagi migrasi penduduk. Maka mau tidak mau sasaran migrasi penduduk adalah Indonesia,” lanjutnya.

Gatot menyerukan pentingnya persatuan bagi Indonesia. Agar NKRI tetap tegak dan tidak goyah oleh masalah yang bertubi-tubi dihadapi Bangsa Indonesia.

“Bangsa Indonesia bukan milik satu golongan, etnis, suku dan lain. Tapi Indonesia adalah milik masyarakat Indonesia,” pungkasnya.


Reporter: Miski
Editor: Deny Rahmawan
Publisher: Yunus Zakaria
spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait