Dewanti Serukan Persatuan dan Kesatuan

Peringatan ke-110 Hari Kebangkitan Nasional

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko memimpin apel peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Stadion Gelora Brantas, Senin (21/5). (Humas Pemkot Batu)

MALANGVOICE – Peringatan ke-110 Hari Kebangkitan Nasional berlangsung khidmat di Stadion Gelora Brantas Kota Batu, Senin (21/5). Jadi inspektur apel, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko serukan perkuat kesatuan dan persatuan.

“Kita harus menjaga persatuan dalam memecahkan masalah, harus berbagi beban yang sama, merapatkan barisan, jangan sampai terpecah-belah,” kata Dewanti dalam pidatonya.

Dalam penyampaian amanah Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara tersebut, Dewanti juga menjelaskan, bahwa sosok Boedi Oetomo menjadi salah satu penanda utama Bangsa Indonesia untuk pertama kali menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan.

Demikian pula Presiden RI pertama dan Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Soekarno. Momentum Kebangkitan Nasional yang pertama, tahun 1952 menyebutkan bahwa, mulai memasuki satu cara baru untuk melaksanakan satu ide, dan satu naluri pokok bangsa Indonesia.

“Yakni naluri pokok ingin merdeka, naluri pokok ingin hidup berharkat sebagai manusia dan sebagai bangsa. Cara baru itulah dijadikannya tema kali ini Pembangunan Sumber Daya Manusia Memperkuat Pondasi Kebangkitan Nasional Indonesia dalam Era Digital,” sambung dia.

Pada butir kelima, masih kata Dewanti, dari Nawa Cita Kabinet Presiden Joko Widodo berisi visi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan.

Melalui amanat tersebut presiden menyatakan bahwa pemerintah akan meningkatkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) pada tahun 2019, melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus pada tahun-tahun sebelumnya.

“Melalui pembangunan manusia yang terampil dan terdidik, pemerintah ingin meningkatkan daya saing ekonomi dan secara simultan meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya,” urainya.

Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan selalu mendorong dunia pendidikan, bekerja sama dengan industri dan bisnis, untuk mencari terobosan-terobosan baru dalam pendidikan vokasi.

“Jurusan-jurusan baru, baik di tingkat pendidikan tinggi maupun juga di tingkat menengah, yang berkaitan dengan keahlian dan ilmu terapan, harus selalu diciptakan untuk memasok industri akan tenaga terampil yang siap kerja,” tutupnya. (Der/Ery)