Dewanti – Punjul Pamitan, Titip Pesan dan Terima Kasih ke Masyarakat Kota Batu

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko dan wakilnya, Punjul Santoso berpamitan dengan seluruh pegawai Pemkot Batu. Pasangan kepala daerah itu berakhir masa jabatannya pada Rabu besok (27/12). (MVoice/Pemkot Batu)

MALANGVOICE – Masa jabatan Dewanti Rumpoko dan Punjul Santoso sebagai pasangan kepala daerah Kota Batu berakhir pada Rabu besok (27/12). Keduanya pun menyampaikan terima kasih sekaligus permintaan maaf kepada seluruh elemen masyarakat.

Hal itu disampaikan Dewanti saat memimpin apel pagi di halaman Balai Kota Among Tani, Senin (26/12). Kegiatan itu pun sekaligus menjadi momen terakhir bagi Dewanti dan Punjul.

“Terima kasih atas dukungannya membantu kinerja selama menjabat sebagai wali kota dan wakil wali kota. Kalau ada hal-hal yang tidak enak, saya mohon maaf yang setulus-tulusnya,” ungkap Dewanti.

Baca juga:

Solidkan Infrastruktur PKB Hadapi Pemilu 2024

35 WBP Lapas Kelas I Malang Terima Remisi Khusus Hari Natal

Polisi Temukan Bekas Tusukan, Mahasiswi Tewas di Kos Sumbersari Diduga Kuat Dibunuh

Dewanti Rumpoko Ingin Menikmati “Kemerdekaan” Usai Menanggalkan Jabatannya

Dewanti mengaku selama menjabat, banyak kenangan indah dan pelajaran berharga. Pengalaman suka dan duka pun turut mewarnai masa kepemimpinannya. Pengalaman tersebut yang membuatnya mengetahui bagaimana birokrasi dijalankan dan bisa menjalankan pemerintahan hingga titik saat ini.

“Saya dan Pak Punjul titip Balai Kota Among Tani dan Pasar Besar Batu agar dijaga dan tetap menjadi kebanggaan Kota Batu. Kami berharap silaturahmi yang sudah ada terus dijaga karena kami jugawarga Kota Batu yang turut membangun bersama,” ujar dia.

Sebelumnya, pada Minggu malam (25/12), Dewanti dan Punjul berdialog menemui para pedagang Pasar Besar Kota Batu. Pertemuan itu digelar di lokasi proyek revitalisasi Pasar Besar yang pembangunannya mencapai sekitar 80 persen itu. Diperkirakan proyek yang menelan anggaran Rp151 miliar itu rampung pada Mei 2023.

“Saya mengapresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung terbangunnya Pasar Induk Kota Batu. Pembangunannya tidaklah mudah, dibutuhkan tenaga, uang, waktu dan juga dukungan dari berbagai pihak termasuk dari pedagan,” ucap dia.

Ia juga mengingatkan kepada para pedagang pasar. Salah satunya adalah jangan sampai terjadi praktik jual beli bedak. Bedak atau kios yang disiapkan sudah diatur dan disesuaikan dengan pendataan pedagang pasar yang disepakati sebelumnya. Karena itu dia berharap jika ada ditemukan transaksi jual beli bedak, agar segera dilaporkan ke Pemkot Batu untuk ditindaklanjuti.

Ia juga menghimbau kepada pedagang untuk segera menempati kios yang sudah disediakan. Hal ini bertujuan agar pasar tidak terkesan kosong dan tidak laku. Ia juga membuat kesepakatan dengan pedagang, bahwa jika tiga bulan tidak ditempati akan diberikan kepada desa/kelurahan untuk menjual produk unggulan daerahnya.

“Saya dan Pak Punjul mungkin tidak bisa mengatur operasional dan peresmian pasar karena masa jabatan kami akan selesai pada 27 Desember 2022. Namun, kami berharap Pasar Induk Kota Batu bisa melayani seluruh masyarakat Kota Batu dan wisatawan yang datang ke Kota Batu dengan baik,” ujar Dewanti.(der)