MALANGVOICE – Kesejahteraan guru Kota Batu tetap terjamin meskipun ada 175 dari 800 guru yang belum mendapat Tunjangan Profesi Pendidik (TPP). TPP itu belum didapatkan karena ada permasalahan pada APBN dari pusat.
Hal ini disampaikan oleh Walikota Batu, Dewanti Rumpoko pada sambutan pembukaan Konfrensi PGRI Tahun 2020 di Hotel Royal Kartika, Kota Batu, Rabu (09/12). Ia mengatakan bahwa 175 guru yang belum mendapatkan TPP akan diberikan pada tahun 2021.
“Itu bukan kesalahan Pemkot apalagi Dinas Pendidikan (Disdik) karena kita ikut sistem dari pusat,” tegasnya. Ia mengatakan bahwa pemberian TPP itu ikut sistem dari pusat sehingga tidak akan bisa dibelokkan oleh Pemkot.
Ia menambahkan bahwa TPP itu merupakan dana dari APBN yang sudah diverifikasi oleh Kementrian. Sehingga yang belum mendapatkan TPP pasti akan mendapatkannya pada tahun 2021.
“Jadi para guru yang belum mendapatkan TPP saya harap untuk tenang dan tidak mengeluh,” imbuhnya. Permasalahan seperti ini menurut Dewanti tidak perlu dibesar-besarkan karena TPP yang belum diberikan hanya mengalami penundaan bukan pembatalan pemberian.
Ia menghimbau pada guru-guru yang belum mendapatkan untuk tidak membesarkan masalah ini dengan menulis status di sosial media. “Guru itu pasti digugu dan ditiru, jadi kalo ada masalah mari dibicarakan dengan Dinas Pendidika atau dengan saya, pasti kami bantu,” paparnya.
Dewanti menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan mendapat 20% APBD untuk kesejahteraan guru. Gaji pokok guru di Kota Batu sudah mencapai UMR dan itu juga belum gaji dari sekolah.
Ia juga menyampaikan dalam konfrensi itu agar guru membentuk organisasi yang betul-betul profesional. Hal itu sesuai dengan tujuan PGRI yang harus selalu mengedepankan update kredibilitas guru untuk membawa muridnya semakin cerdas dalam situasi dan kondisi apapun terutama pada saat ini.
Ditambahkan olehnya bahwa kepengurusan PGRI yang lama sudah sangat baik dalam menjalankan perannya. “Semoga kepengurusan yang baru dapat termotivasi untuk menjadi kepengurusan yang baru semakin baik lagi,” jelasnya.
Guru, menurut Dewanti adalah aset kota yang begitu berharga. “Karena mereka adalah ujung tombak untuk mencerdaskan arek-arek Kota Batu,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Disdik Kota Batu, Eny Rachyuningsih menjelaskan bahwa APBN untuk TPP dari pusat memang kurang. Hal itu yang menyebabkan ada 175 guru yang belum mendapatkan TPP.
“Anggarang yang dibutuhkan Rp 9 miliar sekian sedangkan yang turun Rp 7 miliar sekian jadi yang kurang sekitar Rp 1.6 miliar,” jelasnya. Ia mengatakan bahwa 175 guru itu tidak mendapat TPP pada triwulan ke empat dan akan mendapatkannya pada tahun 2021.(der)