Dewan Minta Konstruksi Ulang Konsep Taman di Kota Batu

Kepala DLH, Aries Setiawan (Aan)

MALANGVOICE – Kota Batu memiliki taman dengan total luasnya 267 meter persegi. Namun menurut Komisi C DPRD Kota Batu taman-taman di Kota Batu belum tertata dengan baik sehingga belum dapat menjadi daya tarik wisatawan.

Seperti ujar Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Tohari yang mengatakan bahwa banyak taman di luar Kota Batu yang bagus berkat garapan arek-arek Batu. Seperti di Surabaya dan Balikpapan.

“Semestinya penataan taman di Kota Batu bisa lebih baik lagi. Memang diperlukan SDM yang secara khusus memiliki kapasitas penataan taman,” ujar dia.

Ia menambahkan bahwa perlu untuk diadakan perbaikan taman di Jalan Sultan Agung setidaknya dibuat seperti di kawasan Jl. Ijen Kota Malang.

“Terutama terkait penataan bunga. Taman Hutan Kota Batu juga perlu direhab biar ada pengkayaan tanaman dan juga edukasinya,” kata dia saat Komisi C DPRD Kota Batu mengunjungi taman tersebut bersama DLH Kota Batu.

Selanjutnya, dari titik tersebut, rombongan Komisi C dan DLH beranjak meninjau Taman Hutan Bondas Kota Batu. Anggota Komisi C, Sujono Djoenet mengatakan, penataan di taman hutan itu melenceng dari konsep awal.

Taman Hutan Kota awalnya didesain menjadi taman sehat karena menyatu dengan area komplek olahraga. Sayangnya, taman sehat itu tidak ditopang oleh keberadaan tanaman toga.

Taman Hutan Kota Batu terletak di lingkungan olahraga. Ada Stadion Brantas, GOR Gajah Mada, dan kantor KONI Batu yang memiliki sejumlah tempat olahraga seperti tinju.

Djoenet meminta kepada DLH Kota Batu untuk memperkaya tanaman di Taman Hutan Bondas. Tanaman toga menjadi prioritas yang harus ditempatkan di area tersebut.

“Tentang Taman Hutan Kota Batu ini, berada di kawasan olahraga. Olahraga adalah kesehatan, maka akan lebih bagus ketika taman ini tidak jauh konsepnya dengan hal kesehatan,” ujar Jonet.

Pengkayaan tanaman toga diharapkan bisa menjadi daya tarik agar masyarakat datang ke taman. Jika itu bisa terwujud, Taman Hutan Kota Batu diharapkan bisa menjadi alternatif pilihan warga atau wisatawan untuk berwisata.

“Tidak hanya itu, bagaimana tempat ini menjadi daya tarik kedua setelah Alun-alun. Ketika ini menjadi daya tarik, itu akan menguntungkan secara ekonomi juga,” kata politisi Nasdem itu.

Kepala DLH Kota Batu, Arief Setyawan mengatakan pihaknya menerima setiap masukan yang disampaikan legislatif. Khususnya Taman Hutan Kota Batu yang memiliki luas 1,2 hektar.

Penataan Taman Hutan Kota Batu ini memang perlu dilakukan untuk menarik animo kunjungan masyarakat. Sehingga bisa mengurai tumpukan masyarakat yang selama ini terpusat di Alun-alun Kota Batu. Menurutnya, perlu spot baru yang ditempatkan di Taman Hutan Bondas itu.

“Saya terima kasih sekali terhadap masukan dari legislatif. Mulai tenaga ahli taman dan butuh perbaikan taman yang ada di Kota Batu sehingga targetnya kunjungan wisata. Kami akan percantik lagi,” kata Aries.

Ia pun sepaham dengan usulan dewan terkait pengkayaan tanaman khususnya tanaman toga. Memang saat ini tidak ada tanaman toga di Taman Hutan Kota Batu, padahal konsepnya adalah taman sehat. Adanya adalah fasilitas olahraga dan bermain untuk anak-anak.

“Akan kami realisasikan untuk tahun ini, kalau kebutuhan anggarannya kurang, akan kami ajukan lagi ke legislatif. Nanti, pengadaan tanaman baru sesuai masukan dari DPRD. Penganggaran baru lagi kalau memang cukup waktunya, kalau kurang, kami ajukan lagi,” imbuhnya.

Aries belum bisa menyebutkan berapa anggaran yang dipatok untuk perawatan taman di Kota Batu. Alasannya, karena DPA-nya belum selesai. Aries hanya menyebutkan kalau angkanya berada di nilai ratusan juta, tidak sampai miliaran. Di Kota Batu ada 55 taman termasuk Alun-alun. Jumlah luasan taman se-Kota Batu adalah 267 ribu meter persegi.(der)