Demi Bantuan Sembako, Pemkab Malang Korbankan Program RPJMD

Bupati Malang HM Sanusi. (Toski D)
Bupati Malang HM Sanusi. (Toski D)

MALANGVOICE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang bakal lanjutkan pemberian bantuan kepada 520 ribu Kepala Keluarga (KK) yang terdampak pandemi Covid-19.

Bupati Malang, HM Sanusi menyampaikan, sudah berkoordinasi dengan DPRD Kabupaten Malang terkait penyaluran bantuan sosial yang berupa sembako tersebut.

“Masing-masing KK bakal mendapat bantuan 20 kilogram beras. Komponen bantuan itu untuk masyarakat seperti​ guru TK, guru honorer, lalu yang non PNS. Jadi selain orang yang berkecukupan itu kita bantu,” ungkapnya, Rabu (6/5).

Menurut Sanusi, dengan anggaran sebesar Rp140 miliar. Dengan dana sebanyak itu, dirinya dapat membeli 1040 ton beras.​

“Dana itu untuk beli beras 1.040 ton. Bantuan itu saat ini masih dalam tahap proses, dan sedang dibahas,” jelasnya.

Terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Malang, Didik Gatot Subroto menjelaskan, bantuan non-tunai tersebut nantinya akan diberikan berupa sembako senilai Rp 200 ribu untuk satu KK

“Ini bantuannya non tunai. Nanti akan diberikan berupa sembako senilai itu. Seperti beras,​ minyak mungkin juga​ ditambah gula,” ucapnya.

Di sisi lain, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan daerah (bappeda) Kabupaten Malang, Tomie Herawanto mengatakan, untuk menangani pandemi Covid-19 Pemkab Malang harus memberikan bantuan sosial bagi warga yang terdampak Covid-19.

“Ada konsekuensi yang harus dihadapi Pemkab Malang, seperti tak ada lagi program perencanaan yang bisa dilaksanakan pada​ tahun 2020 ini,” jelasnya.

Dalam penanganan pandemi Covid-19 yang semakin masif ini, lanjut Tomie, Pemkab Malang dipastikan tidak dapat merealisasikan proyek​ jalan tembus dan alun-alun Kepanjen, Pasar Sumedang, Kepanjen Convention Center, Mall Perizinan dan beberapa proyek lainnya, karena tahun ini merupakan tahun terakhir untuk menuntaskan program RPJMD 2016-2020.​

“Banyak program pembangunan strategis yang bisa jadi​ tidak terlaksana. Karena anggaran digunakan untuk kegiatan diluar perencanaan. Prediksi hingga 65 persen capaian, itu sudah cukup besar,” pungkasnya.(Der/Aka)