Deklarasi Anti Kerusuhan, Masyarakat Sepakat Jaga Kota Malang Tetap Kondusif

Olahraga bersama dan Deklarasi Anti Kerusuhan di Jalan Simpang Balapan, Kota Malang. (istimewa)
Olahraga bersama dan Deklarasi Anti Kerusuhan di Jalan Simpang Balapan, Kota Malang. (istimewa)

MALANGVOICE – Polres Malang Kota menggelar olahraga bersama peringati Hari Bhayangkara ke-73 di Jalan Simpang Balapan, Minggu (16/6). Acara itu juga dibarengi dengan Deklarasi Anti Kerusuhan bersama.

Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri didampingi Wali Kota Malang, Sutiaji dan Dandim 0833/Kota Malang Letkol Inf Tommy Anderson bersama pejabat lain mengikuti olahraga bersama ratusan masyarakat pagi tadi.

Asfuri mengatakan, acara ini sengaja dan serentak dilakukan untuk mengajak masyarakat menjaga suasana kondusif, terutama di wilayah Kota Malang.

“Kerusuhan bisa terjadi karena ada beberapa informasi ataupun ajakan-ajakan di media sosial, jadi perlu diperhatikan,” katanya kepada wartawan.

Meski begitu, lulusan Akpol 2000 ini mengatakan Kota Malang sudah sangat kondusif. Hal itu terlihat dari Pemilu 2019 lalu yang berjalan aman, lancar, dan tertib. “Alhamudlillah tidak ada yang terprovokasi dengan media sosial ataupun ajakan-ajakan lainnya,” lanjutnya.

Karena itu Asfuri mengajak seluruh komponen masyarakat, tak hanya TNI Polri dan pemerintah daerah saja yang ikut membantu menjaga Kota Malang tetap kondusif.

“Kita memberikan imbauan – imbauan terus kepada masyarakat, kemudian juga kita selalu mengedepankan komunikasi antara seluruh komponen. Kalau kita ada hal-hal yang menonjol atau permasalahan kita bisa segera lakukan antisipasi,” tegasnya.

Sementara itu Wali Kota Malang, Sutiaji, menyambut baik rencana dan langkah nyata Polres Malang Kota.

Baginya yang perlu diwaspadai adalah pengaruh hasutan dari luar yang bisa memecahbelah persatuan warga Kota Malang.

“Kalau untuk masyarakat, insya Allah kita sudah solid. Karena kami bertiga dengan Pak Dandim, Pak Kapolres sudah ada kegiatan yang setiap satu bulan atau dua minggu sekali kita turun ke masyarakat,” ujar orang nomor satu di lingkungan Pemkot Malang ini.

Terakhir, Sutiaji pun berpesan agar tidak mudah terprovokasi dan dipolitisasi soal agama karena hal itu dianggap rawan mengancam keutuhan bangsa.

“Intinya masyarakat kita sudah bisa memilah mana yang baik dan mana yang buruk utamanya bagaimana menjaga soliditas keamanan di Kota Malang,” kata Sutiaji.(Der/Aka)