DBHCHT Kota Batu Raih Rp18,9 Miliar, Digunakan untuk Kesejahteraan Masyarakat

Cukai tembakau. (Aan)

MALANGVOICE – Dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) di Kota Batu tahun ini peroleh sebesar Rp 18,9 miliar. Sebesar 50 persen dari dana itu dialokasikan pada kesejahteraan masyarakat.

Perolehan itu terhitung meningkat dibanding tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp15 miliar. Pemulihan ekonomi menjadi fokus penggunaan anggaran DBHCHT di Kota Batu.

Alokasi 50 persen untuk kesejahteraan masyarakat itu jika dirinci 15 persen untuk pemodalan dan pelatihan. Sisanya untuk bantuan langsung tunai (BLT).

Hal itu disampaikan Kasubag Perekonomian, Bagian Perekonomian dan SDA Pemkot Batu, Dwi Nova Andriany. Sisa anggaran itu dialokasikan untuk bidang kesehatan dan penegakan hukum yang masing-masing 25 persen.

“Bidang kesmas akan digunakan untuk menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada warga Kota Batu yang bekerja di pabrik rokok. Data sementara ada 68 warga Kota Batu yang bekerja di pabrik rokok,” jelasnya, Selasa (30/03).

Pihaknya mengupayakan bantuan itu diberikan per bulan selama satu tahun. Nilai bantuan masih dalam pembahasan namun sudah ditaksir sebesar Rp 300 ribu per bulan.

“Syaratnya pekerja pabrik rokok yang masih aktif dan belum menerima bantuan sama sekali. Kalau sudah menerima BLT lainnya tidak diperbolehkan,” papar Nova.

Ia melanjutkan, pemanfaatan dana DBHCHT pada bidang kesehatan meliputi beberapa program. Program itu antara lain pelayanan kesehatan baik kegiatan promotif, preventif, hingga kuratif/rehabilitatif.

Penanganan virus Covid-19 menjadi prioritas program tersebut dengan kucuran dan DBHCHT. Selain itu, penyediaan atau peningkatan atau pemeliharaan prasarana fasilitas kesehatan dan atau sarana juga diupayakan.

Lebih lanjut Nova menuturkan, bidang penegakan hukum meliputi sosialisasi pemberantasan cukai rokok ilegal di tiap-tiap pemdes. Serta melakukan operasi di tiap-tiap toko dalam upaya pemberantasan rokok yang dilekati pita cukai palsu ataupun tidak dilekati pita cukai.

“Tahun 2020 lalu kami bersama Satpol PP datang ke 200 toko eceran. Tapi tidak ditemukan,” imbuh dia.(der)