Datangi Kota Malang, Moeldoko Pamer Prestasi Presiden Jokowi

Kepala Staf Kepresidenan Jenderal Purn TNI Moeldoko di Universitas Brawijaya, Kamis (22/11). (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Kepala Staf Kepresidenan Jenderal Purn TNI Moeldoko dalam lawatannya ke Kota Malang tak sekadar mengajak peningkatan ekonomi kreatif. Mantan Panglima TNI ini juga geber berbagai capaian prestasi kinerja Presiden Joko Widodo.

Dalam paparannya, Moeldoko menjelaskan bahwa di tengah kondisi peperangan dagang dunia, Indonesia tetap survive. Ini ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi tetap tinggi di angka 5 persen. Kemudian, nilai ekspor ekonomi kreatif terus meningkat. Ada tiga subsektor utama yang menopang, yakni kuliner, fashion dan kriya.

“Lalu peringkat Global Competitiveness Index (CGI) di tahun 2018 menduduki peringkat 45, lebih baik dibandingkan Filipina (56) dan Vietnam (77),” beber Moeldoko.

Tidak hanya itu, lanjut dia, ranking daya saing infrastruktur menduduki peringkat 52, membaik dibandingkan tahun 2010-2013 di peringkat 70an.
Moeldoko menjelaskan, pembangunan infrastruktur yang dilakukan Presiden Joko Widodo adalah pondasi untuk membangun peradaban manusia.

“Bukan sekadar bermakna sebagai pembangunan fisik belaka. Pemaknaan secara sempit dari pembangunan infrastruktur merupakan sebuah pemahaman yang kurang tepat dan tidak komprehensif atau menyeluruh,” ujar pria kelahiran Kediri ini.

“Infrastruktur adalah pondasi untuk memajukan kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat indonesia. Selain juga merupakan wujud pemerataan pembangunan di seluruh wilayah nusantara,” imbuhnya.

Moeldoko melanjutkan, upaya pemerintah untuk mengurangi kesenjangan ekonomi masyarakat terus dilakukan melalui berbagai program. Mulai dari kebijakan BBM satu harga, pemerataan listrik di daerah-daerah pelosok, pembuatan tol laut, pembagian kartu-kartu jaring pengaman sosial seprti Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat.

“Tingkat kemiskinan Indonesia terendah dalam sejarah di angka 9,8% pada Maret 2018. Lalu tingkat ketimpangan Indonesia atau gini ratio menurun di angka 0,389% pada Maret 2018,” jelas Moeldoko. (Hmz/Ulm)