MALANGVOICE – Aksi Muhammad Lawi membaca puisi dalam kegiatan sosial pembagian sembako di depan Graha Malang Post, siang tadi, membuat Danrem 083 / Baladhika Jaya, Kolonel Infantri Fajar Setyawan, terharu.
Pria berusia 68 tahun itu dengan enerjik membaca puisi berjudul ‘Sang Penjaga’ karya Jalalludin Zain. Ia lihai memainkan tensi, dan membawa penonton khidmat merasakan makna puisi yang dibacakan.
“Saya sendiri juga terharu, tidak menyangka orang biasa seperti saya diperkenankan membaca puisi. Saya baru dapat puisi ini tadi pagi, untuk dibacakan di acara ini,” ungkap kakek 4 cucu orang itu.
Pria yang mengaku sebagai penggemar WS Rendra ini mengatakan, kemampuan membaca puisi ia dapatkan secara otodidak. Meski begitu, penampilan singkatnya mampu membuat Danrem terharu.
Fajar Setyawan langsung berdiri dari tempat duduknya, bergegas memeluk Lawi ketika turun dari panggung, usai membaca puisi. “Kok bisa seperti itu belajarnya dari mana, sangat luar biasa,” cetus Fajar.
Berikut naskah puisi yang dibacakan Muhammad Lawi:
Sang Penjaga
Suara derap gempita berirama
Dari kaki-kaki sang penjaga
Pelindung dan pembela
Untuk tubuh sang Nusantara
Loreng di wajah bukanlah bedak perawan
Tapi ia adalah CADEK kewibawaan
Kehormatan tertinggi hati pertiwi
Dalam harmoni langkah mati
Warna putih yang ternoda merah ini
Adalah tugas tuk lindungi
Walau jasad berlubang timah yang keji
Dulu, kemarin dan kini tetap dalam bidik
Kau tetap teguh dan cerdik
Mengawal hari demi hari yang penuh hardik
BKR adalah dirimu
TKR juga jiwamu
TRI sebuah hatimu yang dulu
Dan kini kau adalah Guntur yang bertalu
Di tanah bumi Nusantara
Dalam air pertiwi yang megah rasa
Berkumandang lewat angin langit Indonesia
Tuk berikan hujan saat kemarau
Hingga kami tak lepas menua dalan kehancuran pilu
Seperti lalu yang memeras tubuh dulu
Semangat Hari Bangkit pahlawan cita
Semangat Terlahir kembali penjaga
Selamat HUT untukmu sang pahlawan jiwa: TNI
Semangatmu samangat kami, mengalir dengan derasnya
MERDEKA…!