Dana Insentif Guru Madin di Kota Malang Cair

Wali Kota Malang Sutiaji memberikan keterangan saat kegiatan Penekanan Penggunaan Dana Operasional Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah Dan Guru Swasta (BPPDGS)” di SMKN 2 Kota Malang, Selasa (4/8/2020). (Ayuni)

MALANGVOICE – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang mencairkan dana operasional bantuan masing-masing sebesar Rp 300 ribu kepada lima ribu guru swasta.

Jumlah tersebut terakumulasi dari 20 madrasah diniyah (madin) dan 615 Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ).

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan dana insentif tersebut akan diberikan kepada lima ribu guru swasta tersebut selama enam kali. Dengan harapannya bisa sedikit membantu kondisi pendidikan diniyah dan guru swasta di saat kondisi pandemi Covid-19 atau virus corona.

”Jumlahnya (yang mendapatkan dana operasional bantuan) ada 20 pendidikan diniyah dan 615 TPQ. Dengan total jumlah gurunya sebanyak 5 ribu orang,” ujarnya saat mengisi kegiatan Penekanan Penggunaan Dana Operasional Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah Dan Guru Swasta (BPPDGS)” di SMKN 2 Kota Malang, Selasa, (4/8).

Sutiaji mengatakan nilai tersebut diakuinya memang sedikit. Akan tetapi, dia berharap sekalipun dana saat ini masih kecil diharapkannya bisa diterima dengan ikhlas dan tidak mengurangi keikhlasannya.

”Kami minta maaf. Nilainya ini (Rp 300 ribu) memang sedikit. Tapi, kami berharap seadanya ini bisa diterima dengan ikhlas dan tidak mengurangi nilai keikhlasan,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang Achmad Shampton menyampaikan sebenarnya ada 200 madin di Kota Malang. Akan tetapi, banyak yang tidak lolos saat pihaknya melakukan seleksi dengan ditambah ada 615 TPQ di Kota Malang.

”Kalau madin yang dapat tahun ini ada 20 madin. Dari sekitar 200 madin. Tapi, karena terseleksi macam-macam, jadi hanya tersaring 20 itu tadi. Kemudian untuk yang TPQ ada 615,” kata dia.

Sedangkan dari total jumlah tersebut terakumulasi ada lima ribu yang mendapatkan insentif. Dengan rata-rata di setiap pendidikan diniyah ada 8 hingga 9 orang.

”Jadi, rata-rata itu ada sekitar 8-9 guru yang dapat. Sehingga ketika ditotal ada lima ribu guru dari lembaga yang ada itu,” tuturnya.(der)