Dana Bosda Naik 20 Persen, Pemkot Batu Larang Sekolah Bebani Wali Murid

Simbolis penyerahan Bosda 2018 kepada sekolah di Graha Pancasila Balaikota Among Tani, Senin (12/2). (Aziz / MVoice)
Simbolis penyerahan Bosda 2018 kepada sekolah di Graha Pancasila Balaikota Among Tani, Senin (12/2). (Aziz / MVoice)

MALANGVOICE – Dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) Kota Batu tahun 2018, mengalami kenaikan sekitar 20 persen per siswa. Dengan ini, sekolah dilarang membebani biaya pendidikan kepada wali murid.

Jika tahun lalu Pemkot Batu menghabiskan sekitar Rp 30 miliar untuk Bosda bersumber APBD. Tahun ini, diestimasikan Rp 40 miliar. Bosda dicairkan dua termin, pada termin pertama ini, secara simbolis dibagikan total Rp 20 miliar. (lebih lengkapnya simak Info Grafis)

Infografis Bosda 2018 Kota Batu (Ulum/MVoice)
Infografis Bosda 2018 Kota Batu (Ulum/MVoice)

“Karena Bosda ini dirasa cukup. Maka Seyogyanya, sekolah tidak memberatkan wali siswa,” kata
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batu, Mistin dalam sambutannya agenda penyerahan simbolis Bosda 2018 semester pertama di Graha Pancasila Balaikota Among Tani, Senin (12/2).

Mistin melanjutkan, tujuan pemberian Bosda selain memberikan bantuan operasional bagi sekolah, juga dapat dimanfaatkan hal lain. Antara lain, perawatan fasilitas sekolah, seperti gedung, taman dan green house. Kemudian, membiayai perlombaan yang bersifat akademis maupun non akademis bagi siswa dan guru. Baik di tingkat kota/ provinsi/ nasional dan internasional.

“Biaya studi lapangan guna penunjang mata pelajaran. Atau biaya praktik. Semisal butuh penambahan komputer juga bisa sebagai biaya modal,” beber Mistin.

Sementara itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, mengatakan, dengan naiknya anggaran Bosda, kebutuhan akan kualitas pendidikan di Kota Batu dapat setara dengan kota besar lainnya.

“Anggaran yang besar ini dimohon dimanfaatkan sebaik- sebaiknya,” ujar Dewanti.

Ketua DPRD Kota Batu Cahyo Edi Purnomo berharap, dengan anggaran diprioritaskan kepada pendidikan ini dapat memberikan pelayanan pendidikan yang layak dan baik. Sehingga, pada akhirnya dapat menyumbangkan pemikiran dalam mengembangkan Kota Batu ini.

“DPRD bersama pemerintah sangat memperhatikan pendidikan. Harapan kami (siswa) mampu bersaing baik skala regional dan nasional,” ujar Cahyo.

“Tentunya dengan kecukupan anggaran ini harus tepat guna dan berhasil guna. Komisi C melalui Didik Mahmud akan selalu mengawasi (realisasi Bosda),” imbuhnya.(Der/Ak)