Dalang Spesial Hadir di Event Promosi Pengembangan Budaya Kota Batu

Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq menyerahkan piagam penghargaan kepada Kajari Batu, Supriyanto atas kontribusinya terhadap pengembangan budaya di Kota Batu (Dinas Pariwisata/Malangvoice)

MALANGVOICE -Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu bertekad untuk mengembangkan seni budaya tradisi sebagai bagian dari ikon destinasi wisata di Kota Batu.

Berbagai seni pertunjukkan tradisi beberapa kali digelar termasuk dengan pementasan wayang kulit untuk mempromosikan pengembangan kebudayaan di Kota Batu.

Pengembangan kebudayaan melalui pertunjukkan wayang kulit berlakon Wahyu Makhutarama digelar di Hotel Singhasari Kota Batu pada Jumat malam (4/3). Uniknya, lakon itu dibawakan seorang pejabat Forkopimda Kota Batu. Ya, siapa lagi kalau bukan Supriyanto, Kajari Kota Batu. Perannya sebagai dalang menarik perhatian tamu undangan.

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko bersama Kajari Batu, Supriyanto. (Istimewa)

Disparta Kota Batu memberikan ruang pentas bagi Kajari Batu, Supriyanto sebagai dalang. Hal itu lantaran Kepala Disparta, Arief As Siddiq terkesima dengan kepiawaian Supriyanto saat berlatih memainkan lakon pewayangan di Sanggar Seni Kridha Manggala Laras bulan Januari lalu.

Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq mengatakan, pihaknya mendatangkan dalang spesial, yakni Kajari Batu. Menurutnya, Supriyanto merupakan figur luar biasa dengan kreativitas dan semangat melestarikan seni budaya tradisi. Sehingga ruang pentas yang diberikan merupakan bentuk apresiasi Disparta kepada pria kelahiran Sragen itu.

“Sengaja Disparta mendatangkang dalang spesial, Kajari Kota Batu, Pak Supriyanto. Karena beliau cukup piawai memainkan lakon pewayangan. Sehingga kami berharap, kegiatan ini sekaligus menegaskan, Kota Batu sebagai ikon pariwisata budaya di Jawa Timur,” ujar Arief.

Kajari Batu, Supriyanto memainkan peran dalang. (istimewa)

Memainkan lakon wayang kulit bukan hal yang baru bagi Supriyanto. Ia mengaku sedari duduk di bangku SMP sudah getol mempelajari seni wayang. Memorinya masa lampau pun kembali tumbuh ketika ia memiliki kesempatan memainkan wayang selama bertugas di Kota Batu.

“Yang mengajari sesepuh di kampung saya di Sragen. Bukan akademisi, tapi mengetahui seluk beluk pewayangan,” kata Supriyanto.

Meski usianya tak lagi muda, Supriyanto terus mengasah kemampuannya memainkan lakon pewayangan. Semangat itu ingin ditularkannya kepada generasi muda agar tetap melestarikan seni tradisi, khususnya pewayangan. Selaras dengan program Dinas Pariwisata Kota Batu yang ingin meneguhkan kota wisata dan budaya.

“Muaranya agar membangkitkan gairah budaya di Kota Batu,” imbuh dia.

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko turut hadir langsung menyaksikan penampilan Supriyanto sebagai dalang. Menurut Dewanti Kepala Kejaksaan Negeri Kota Batu telah banyak memberikan kontribusi diberbagai elemen masyarakat.

“Mulai dari seni budaya hingga pariwisata. Apalagi di akhir masa jabatannya ini telah memberikan suguhan kebudayaan wayang kulit,” ujar Dewanti.

Dewanti pun berharap nantinya sosok pengganti Supriyanto tidak jauh berbeda memberikan kontribusi dengan inovasi yang menarik ke depannya. “Semoga penggantinya nanti tidak kalah dengan Pak Kajari (Supriyanto),” harap Dewanti.(der)