MALANGVOICE – Data mengejutkan tentang jumlah keuntungan dari penyuplai narkotika di Indonesia mencapai Rp 1,3 triliun selama empat bulan. Hal itu dijelaskan Kepala BNN, Komjen Budi Waseso, Jumat (21/4).
“Mereka memanfaatkan grassroot atau kaum bawah untuk menyebarkan narkoba,” katanya, di gedung Sandoyo, Madivif 2/Kostrad Malang.
Dikatakannya, selama ini ada 11 negara penyuplai narkotika di dunia dan ada 72 jaringan terbesar. Rata-rata satu jaringan mendapat hasil Rp 1 triliun dalam setahun sehingga ditotal ada Rp 72 triliun didapat semua jaringan.
“Ini keuntungan yang tidak ada manfaatnya. Bahkan ada bantuan dari oknum TNI-Polri yang terlibat,” jelas Buwas, sapaan akrabnya.
Karenanya, ia berharap TNI-Polri untuk bersatu, bersinergi dalam memberantas narkotika di Indonesia. “Narkotika adalah musuh negara. TNI-Polri bantu negara memberantas masalah ini,” tukasnya.