MALANGVOICE – Intensitas hujan yang meningkat beberapa hari ini membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mawas diri serta meningkatkan kesiapsiagaan kemungkinan terjadi bencana.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Batu, Gatot Noegroho mengatakan, mengacu surat edaran BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), pada sepekan ini analisa curah hujan dan intesitas hujan meningkat. Otomatis kesiapsiagaan ditingkatkan, salah satunya pemantauan titik rawan bencana di wilayah Kota Batu dengan mengerahkan personel Pusdalops (Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana) dan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Batu.
“Serta bekerja sama dengan relawan dan masyarakat,” kata Gatot ditemui MVoice di ruang kerjanya, Senin (20/11).
Gatot menambahkan, ada dua kategori bencana di Kota Batu, yakni bencana longsor dan banjir. Untuk bencana longsor ada beberapa titik wilayah rawan yang diawasi. Di antaranya di Desa Sumberbrantas, Desa Tulungrejo, Desa Sumbergondo, Desa Punten, Desa Gunungsari, Desa Sumberejo, dan Kelurahan Songgokerto (kawasan payung). Sedangkan kategori genangan atau banjir lebih pada wilayah daerah dengan kontur rendah, yakni Kelurahan Ngaglik, Kelurahan Temas, Kelurahan Sisir, serta Desa Torongrejo.
“Kesiapsiagaan yang dimaksud apabila terjadi bencana segera dilaporkan untuk segera ditangani cepat,” sambung Gatot.
BPBD Kota Batu optimistis dapat melalui musim dengan cuaca yang ektrem ini dengan baik. Sebab setiap desa dan kelurahan sudah berkoordinasi, khususnya melalui desa tangguh bencana.
“Kami rutin mengadakan pelatihan untuk siap dan sigap merespon kejadian bencana. Baik sasaran sekolah maupun desa/kelurahan,” tutupnya.(Der/Yei)