Cuaca Pengaruhi Jadwal Giling Pabrik Gula Kebon Agung

Pabrik gula Kebon Agung (fia)
Pabrik gula Kebon Agung (fia)

MALANGVOICE – Pabrik gula Kebon Agung akan memantau cuaca untuk memulai giling di tahun ini. Jika tidak ada aral melintang, proses produksi gula akan dimulai sekitar Mei hingga Juni.

“Karena proses produksi sangat tergantung cuaca, maka giling baru bisa dilakukan setelah penghujan selesai. Memang biasanya Mei, tapi kalau lihat pergeseran cuaca seperti saat ini, bisa-bisa Juni atau Juli baru bisa giling,” urai Pemimpin Pabrik Gula Kebon Agung, Prasetya Budi Santosa.

Ia menjelaskan, cuaca sangat mempengaruhi produksi tebu. Pasalnya jika hujan terus menerus, maka akan menghambat proses pembentukan gula yang mengakibatkan rendemen turun.

Dampak lain, biaya operasional pabrik gula juga naik karena biasanya ampas tebu kering dimanfaatkan untuk bahan bakar, namun karena basah terkena hujan, maka harus membeli bahan bakar.

Pras melanjutkan, saat ini kapasitas giling di pabrik gula Kebon Agung mencapai rata-rata 12 ribu ton tebu per hari dengan kapasitas produksi mencapai 15 ribu ton cane per day (TCD). Angka tersebut merupakan angka tertinggi di Jawa Timur. 12 ribu ton tebu tersebut dipasok oleh lebih dari 400 petani tebu di wilayah Malang Raya dan sebagian Blitar.

“Kalau petani yang tetap ada sekitar 400 petani, kalau dengan yang tidak tetap, bisa dua kali lipatnya,” jelas dia.