Cuaca Ekstrim, Petani Tomat Gagal Panen

Salah satu petani saat memeriksa tanaman tomat. (Toski D)

MALANGVOICE – Musim kemarau panjang dan suhu panas yang ekstrim, mengakibatkan sebagian petani yang menanam Tomat dan Cabe di Desa Gubuklakah Kecamatan Poncokusumo mengalami gagal panen.

Salah satu petani Tomat warga Desa Gubuklakah, A. Kusairi mengatakan, pihaknya alami kerugian puluhan juta, karena mulai dari pengolahan lahan hingga bibit serta perawatan semuanya mengeluarkan biaya.

“Hampir semua petani yang menanam Tomat dan cabe mengalami kerugian. Padahal sudah mendekati masa panen dan tanaman sudah setengah umur,” ungkapnya.

Dengan meranggasnya tanaman tomat dan cabe di wilayah Gubuklakah, saat ini para petani terpaksa harus menunggu musim penghujan datang. Sehingga mereka melakukan kegiatan lain untuk mengisi kekosongan, dengan bekerja sebagai tukang ojek dan serabutan lainnya.

Terpisah, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, Budiar, mengakui jika di sebagian wilayah Kabupaten Malang mengalami kekeringan. Namun begitu tidak berpengaruh pada harga yang ada di pasaran baik tomat maupun cabe.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, Budiar

“Bahkan saat ini harga sayuran alami penurunan karena adanya panen yang bersamaan dengan daerah lain,” ucapnya.

Meski saat ini suhu panas yang ekstrim, lanjut Budiar, namun saat ini alami surplus pada lahan tanaman pangan dibanding tahun lalu. Saat ini lahan tanam terpenambahan seluas 1.742 ha, memang penambahan luas tanam itu tidak pada semua tanaman.

“Memang pengairan pada areal tanam tidak semuanya baik,” jelasnya.

Sehingga ada beberapa daerah yang alami kekeringan, seperti yang ada di desa Gubuklakah yang membuat petaninya alami gagal panen. Tetapi hal itu tidak terjadi pada tanaman padi, seperti wilayah Singosari, Ngantang, Pujon dan sebagian malang selatan.

“Kami akan segera cek lokasi ke desa Gubuklakah, apakah irigasinya atau memang gak ada air disana,” tegasnya.

Guna meningkatkan pengairan, tambah Budiar, pihalnya ditahun depan akan bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (DPUSDA) untuk melakukan pembangunan jalur irigasi tertutup dengan menggunakan pipa PVC.

“Tahun depan kita mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat untuk pembangunan pipa tertutup itu,” tandasnya. (Hmz/Ulm)