MALANGVOICE – Warga sekitar Gunung Bromo kesulitan mendapat air bersih, hal itu dikarenakan cuaca dingin sehingga air membeku.
Pernyataan tersebut disampaikan Kasubbag Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) Sarif Hidayat.
“Akibat cuaca ekstrem ini saluran air warga sekitar Gunung Bromo membeku sampai menjadi es, sehingga warga di sana cukup kesulitan mendapatkan air. Warga memanfaatkan air seadanya untuk keperluan penting, misalkan untuk minum dan lain sebagainya,” jelas Sarif saat ditemui Mvoice, Selasa (7/8).
Suhu ekstrem di kawasan Gunung Bromo sering terjadi setiap tahunnya, namun tahun ini menjadi yang paling ekstrem.
“Di Bromo itu, jika memasuki bulan Agustus memang puncaknya musim kemarau dan suhu dingin. Tetapi tahun ini yang paling ekstrem sampai membeku,” tutur Sarif.
Sarif juga menambahkan, menurut data yang diperoleh dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) Surabaya, memperkirakan kondisi tersebut secara umum masih dapat terjadi dalam waktu beberapa hari ke depan.
Sementara itu, pihak TNBTS belum melakukan penutupan wisata gunung Bromo, sebab kawasan Bromo masih bisa dikunjungi, dan sejauh ini wisatawan masih relatif banyak.
“Kami belum sampai melakukan penutupan kerena memang masih bisa dikunjungi. Dan saya lihat sepertinya pengunjung tidak terlalu terpengaruh dengan kondisi itu. Namun saya imbau para pengunjung untuk memakai pakaian yang aman sesuai standar,” pungkas Sarif.(Der/Aka)