MALANGVOICE – Cold storage bakal dibangun di Kelurahan Dadaprejo, Junrejo, Kota Batu.
Proyek ini merupakan salah satu program prioritas dalam RPJMD 2017-2022 kepala daerah. Ranah pembangunannya diemban Dinas Pertanian Kota Batu, secara teknis pengerjaan proyeknya ditangani Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Perumahan (DPKPP).
Kepala Dinas Pertanian Kota Batu, Sugeng Pramono mengatakan, cold storage akan dibangun pada tahun 2022. Lokasinya dipilih di Kelurahan Dadaprejo yang merupakan aset lahan milik Pemkot Batu.
“Jelang realisasi proyek itu, kami telah menyosialisasikan kepada masyarakat Dadaprejo akhir tahun 2021. Untuk memberikan pemahaman serta untuk menjaring masukkan dari masyarakat,” kata Sugeng.
Ia mengatakan, semula ada dua alternatif tempat untuk pembangunan cold storage. Yakni di Desa Sumber Brantas dan Desa Pendem. Namun dua lokasi kurang representatif dari segi kelayakan. Serta Pemkot Batu tak memiliki aset lahan di lokasi tersebut.
“Dari segi kajian, Kelurahan Dadaprejo cukup memenuhi. Apalagi kami memiliki aset lahan di sana,” ujar dia.
Diperkirakan pembangunan ini menelan anggaran sekitar Rp 12,5 miliar. Sugeng mengatakan kapasitasnya bisa menampung 300 ton hasil pertanian. Lahan yang akan dimanfaatkan luasnya berkisar 5000-6000 meter persegi dari luas keseluruhan 10,2 hektare.
Pengadaan cold storage ini sebagai strategi yang diyakini bisa mengantisipasi anjloknya harga sayur dan buah saat panen raya di Kota Batu. Dengan pembangunan dua cold storage tersebut, diharapnya bisa menyimpan hasil produk pertanian petani ketika harga rendah akibat panen raya. Selain itu juga untuk menyimpan hasil pertanian agar tidak mudah busuk.
“Memang hulunya, sentra penghasil sayur atau buah berada di Kecamatan Bumiaji, tepatnya Desa Bumiaji. Di sini, Kelurahan Dadaprejo sebagai hilirnya. Harapan kami bisa menggerakkan perekonomian masyarakat di sini,” ujar Sugeng.
Jika terealisasi, maka Pemkot Batu satu-satunya pemerintah daerah yang memiliki cold storage. Proyek ini diharapkan bisa membentuk zona perekonomian baru di Kelurahan Dadaprejo semacam eduwisata sehingga bisa menyerap tenaga kerja yang menggerakkan perekonomian masyarakat setempat. Apalagi komoditi holtikultura berupa sayur dan buah memiliki potensi ekspor cukup tinggi.
“Untuk tahap awal kebutuhan tenaga kerja sekitar 30 orang. Tak menutup kemungkinan jika perkembangannya cukup pesat, maka ada serapan tenaga kerjanya juga ikut naik. Badan usaha milik kelurahan juga bisa dilibatkan sebagai penyuplai sayur atau buah ke hotel atau restoran,” paparnya.
Ia menambahkan, dalam realisasi proyek ini pihaknya melibatkan sejumlah OPD. Hal ini berkaitan dengan fasilitas penunjang. Semisal peningkatan kelas jalan yang akan diampu oleh DPUPR Kota Batu. Peningkatan akses jalan ini agar memudahkan akses kendaran pengngkut menuju lokasi cold storage.
“Yang pasti agar lalu lintas lancar tidak mengganggu lalu lalang kendaraan. Kendaraan pengangkutnya berupa mobil box. Itupun tidak setiap hari mengangkut karena cold storage digunakan saat tertentu,” terangnya.
Dari segi pengolahan limbah juga berkolaborasi dengan DLH Kota Batu. Sugeng menuturkan ada dua jenis limbah yang dihasilkan. Yakni limbah cair yang dihasilkan dari cucian sayur. Sebelum dibuang ke drainasi, limbah cair itu akan diolah lebih dulu melalui IPAL.
“Lalu limbah padat sayur mayur akan difermentasi untuk pupuk organik,” pungkasnya.(der)