Canangkan Perpustakaan sebagai Destinasi Literasi Wisata

MALANGVOICE– Jumlah pengunjung ke Perpustakaan Daerah Kota Batu diperkirakan 100 orang per hari. Hal ini dijadikan tolak ukur meningkatnya minat baca masyarakat dalam beberapa tahun terakhir. Ada sebanyak 34 ribu buku yang dikoleksi serta ribuan koleksi buku digital yang dapat diakses melalui layanan pojok baca digital (Pocadi).

Wali Kota Batu, Nurochman mengapresiasi atas tingginya minat baca masyarakat, terutama kalangan generasi muda. Hal tersebut disampaikannya saat mengunjungi Perpustakaan Daerah Kota Batu beberapa waktu lalu. Ia sekaligus meninjau berbagai fasilitas dan layanan ramah terhadap kelompok difabel di perpustkaan yang didesain dengan konsep modern nan nyaman.

“Tak hanya memiliki koleksi buku yang beragam, perpustakaan ini juga menyediakan ruang baca ramah disabilitas serta melibatkan operator yang juga merupakan penyandang disabilitas. Ini merupakan sebuah langkah progresif dalam membangun layanan yang inklusif dan humanis,” tutur Cak Nur.

Budaya membaca adalah pintu menuju masa depan. Karena itu, dirinya tak ingin budaya membaca padam di era digital. Ia berharap, hadirnya perpustakaan bisa berkontribusi besar membangun masyarakat yang berpengetahuan. Perpustakaan merupakan sumber ilmu pengetahuan yang mampu mendorong inovasi dan kreativitas bagi masyarakat.

“Kota Batu sebagai kota wisata harus mampu menghadirkan edukasi yang bernilai, bukan sekadar hiburan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Wali Kota juga menyampaikan pentingnya mempersiapkan perpustakaan sebagai destinasi literasi wisata. Dia mendorong agar koleksi buku dan layanan digital diperluas sehingga wisatawan yang berkunjung juga bisa mendapatkan manfaat edukatif.

“Literasi bukan sekadar kemampuan membaca, tapi pondasi untuk berpikir kritis, kreatif, dan mandiri. Perpustakaan harus menjadi tempat menyenangkan untuk menggali ilmu, bahkan dari gawai yang kita genggam,” imbuhnya.

Menurutnya, perpustakaan memiliki sasaran program utama yakni pendidikan dan kebudayaan. Peningkatan budaya literasi sebagai bagian dari merawat budaya intelektual. Sehingga meningkatnya budaya literasi menciptakan masyarakat kritis dan ilmiah. Hal ini menjadi faktor penentu dalam meningkatkan pembangunan kualitas dan kesejahteraan sumber daya manusia.

“Pemkot Batu terus mendukung pengembangan perpustakaan sebagai pusat inovasi, literasi, dan inklusi sosial yang berdampak nyata bagi seluruh lapisan masyarakat. Peningkatan kualitas literasi masyarakat menjadi skala prioritas pembangunan,” tandasnya.

Berita Terkini

Arikel Terkait