MALANGVOICE – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tak henti-hentinya geber upaya menambah koleksi prestasi tingkat Nasional. Semakin berprestasi suatu daerah maka berdampak pada jatah dana insentif daerah (DID) dari pemerintah pusat.
Awal tahun ini, Pemkot Malang ikut serta dalam ajang Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) dengan mengandalkan inovasi Lelang Kinerja.
Agenda ini digelar oleh Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) untuk menjaring inovasi-inovasi terbaik yang dibuat pemerintah daerah.
Tim penilai Bappeda Provinsi Jawa Timur (Jatim) melakukan verifikasi faktual di Balai Kota Malang, Jumat (1/3). Rombongan diterima langsung oleh Wali Kota Malang Sutiaji dan didampingi Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Barenlitbang) Kota Malang Erik Setyo Santoso.
Salah satu verifikator, Andy Fefta Wijaya menjelaskan, bahwa kunjungan lapangan ini dilakukan karena Kota Malang telah lolos dalam seleksi awal PPG di tingkat provinsi.
“Di Jawa Timur sendiri terdapat 15 wilayah yang memperebutkan PPD, terdiri dari empat kota dan 11 kabupaten termasuk Kota Malang,” kata Andy.
Andy menambahkan, pihaknya fokus melihat implikasi penerapan inovasi daerah. Apakah dengan adanya inovasi baru ini kinerja pemerintahan semakin baik.
“Kan dilihat juga sebelum dan sesudah penerapan. Kami mengecek langsung juga ke daerah-daerah lain,” sambung dia.
Selama penilaian, pihaknya mengakui baru kali ini melihat konsep Lelang Kinerja yang diterapkan Pemkot Malang.
“Setiap daerah memiliki inovasi masing-masing dan berbeda-beda. Untuk Lelang Kinerja ini memang hanya dimiliki Kota Malang,” pungkas pria yang juga Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Publik FIA Universitas Brawijaya ini.
Kepala Barenlitbang Kota Malang Erik Setyo Santoso menjelaskan, sebelum ada penilaian lapangan, pihaknya sudah melakukan paparan di hadapan tim Bappeda Provinsi Jatim.
“Apabila Kota Malang kembali Iolos di tahap ini, agenda terakhir adalah pemaparan di tingkat nasional,” kata Erik.
Ia berharap, Pemkot Malang meraih poin maksimal dalam ajang PPD tahun ini. Sebab, berkesinambungan dengan penerimaan DID dan dimanfaatkan untuk meningkatkan layanan publik di Kota Malang.
“Tahun lalu Kota Malang mendapatkan DID besar, sekitar Rp 70 miliar. Jadi kami harap tahun ini bisa lolos lagi ke tingkat nasional,” sambung dia.
Pria asal Kediri ini menambahkan, Barenlitbang telah memaparkan dan menjelaskan proses perencanaan program-program dan anggaran di Kota Malang. Termasuk inovasi-inovasi yang telah dilakukan, baik dalam hal penyempurnaan perencanaan hingga implementasi di lapangan.
Lalu ada pula beberapa inovasi yang dipaparkan. Mulai dari penyelenggaraan Lelang Kinerja yang merupakan kesepakatan antara Wali Kota Malang dengan pimpinan OPD terkait target lima tahun ke depan. Juga mengenai pelaksanaan Musrenbang Tematik (anak, perempuan, lansia dan disabilitas) yang baru saja selesai digelar. Ditambah dengan aplikasi berbasis android Sistem Penataan Ruang (Si-Petarung), dan lain-lain. (Der/Ulm)