Bunga Tabebuya Bermekaran, Kota Batu Kian Cantik di Penghujung Tahun Ini

Pengunjung saat asik berswafoto di jalan raya sekitar Kawasan Pusat Pendidikan Artileri Pertahanan Udara (Pusdik Arhanud) di Desa Pendem, Kota Batu (Ayun/MVoice)
Pengunjung saat asik berswafoto di jalan raya sekitar Kawasan Pusat Pendidikan Artileri Pertahanan Udara (Pusdik Arhanud) di Desa Pendem, Kota Batu (Ayun/MVoice)

MALANGVOICE – Kota Batu belakangan hari ini terlihat makin cantik. Pasalnya, bunga Tabebuya (Chrysotricha) yang tumbuh di sepanjang jalan di kota berjuluk de Kleine Swizterland tengah bermekaran.

Rona kuning yang menyerupai bunga Sakura itu secara dominan mewarnai panorama kota.

Setiap hari rata-rata ratusan orang lebih berkunjung hanya untuk berfoto dengan bunga di kanan dan kiri jalan raya sekitar Pusat Pendidikan Artileri Pertahanan Udara (Pusdik Arhanud), Pendem, Kota Batu.

“Suasananya seperti di Jepang. Bunga Tabebuya bermekaran membuat jalanan kota semakin cantik,” ungkap Luli mahasiswa UMM kepada Malang Voice.

Ia mengaku rela menunggu hingga bulan September hanya untuk mendapatkan momen indah tersebut.

Bahkan, tahun lalu tak sedikit remaja yang rela menyewa kostum kimono, pakaian tradisional Jepang hanya untuk terlihat seperti di Negeri Sakura saat foto di area tersebut.

Selain itu, bunga yang bermekaran setiap akhir musim kemarau dan memasuki awal musim hujan itu membuat warga dan pengguna jalan merasa nyaman.

Ia berharap agar Pemerintah Kota Batu lebih memperbanyak lagi menanam pohon Tabebuya di jalanan kota maupun di taman-taman kota Batu.

“Biar kotanya tampak cantik dan indah, serta enak dipandang mata,” Imbuhnya.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Imam Suryono mengatakan bila pohon Tabebuya memang banyak jenisnya. Tapi yang ada di Batu hanya warna kuning saja.

“Mekarnya di September hingga November. Biasanya Desember sudah rontok,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan pemerintah berencana akan menjadikan momentum September dan Oktober sebagai musim Tabebuya yang diharapkan bisa menarik kunjungan wisatawan untuk datang ke Kota Batu.

“Seperti di Jepang, orang-orang datang ke sana pada saat musim bunga Sakura bermekaran,” tutupnya.

Perlu diketahui,Tabebuya merupakan jenis tanaman yang berasal dari Brazil dan termasuk jenis pohon besar.

Seringkali orang menyebutnya sebagai tanaman Sakura. Sebab bila berbunga bentuknya mirip vegetasi khas Negara Jepang.

Sementara, kelebihan dari pohon Tabebuya yakni, daunnya tidak mudah rontok. Kemudian saat musim berbunga akan terlihat sangat indah dan lebat.

Pohon yang bunganya bermekaran di penghujung tahun itu juga memiliki struktur ranting yang rindang. Serta pohonnya tidak terlalu tinggi. Pohon tersebut berfungsi untuk penyerapan karbon serta polusi kendaraan.(Der/Aka)