Bung Edi: Santri Adalah Agen Perubahan

Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko hadiri Peringatan Hari Santri Nasional di Hotel Pelangi, Rabu (17/10). (Humas Pemkot Malang)
Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko hadiri Peringatan Hari Santri Nasional di Hotel Pelangi, Rabu (17/10). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Peran dan tantangan santri di era globalisasi semakin kompleks. Santri, diharapakan menjadi agen perubahan dan kontrol sosial.
Hal ini diungkapkan Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko saat menghadiri Peringatan Hari Santri Nasional bertempat di Hotel Pelangi, Rabu (17/10).

Kegiatan yang dihadiri sekitar 100 santri se- Kota Malang itu, Edi optimistis peran santri semakin dibutuhkan. Generasi muda, khususnya santri merupakan agent of change (agen perubahan) dan social control (kontrol sosial) yang harus mengambil peran besar untuk mempertahankan karakter bangsa dan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Dalam hal ini, sesungguhnya santri memiliki tantangan yang jauh lebih besar untuk menyelami dan bertahan dalam menerjang arus globalisasi, bila dibandingkan pemuda pada umumnya,” kata pria akrab disapa Bung Edi ini.

Politisi Golkar ini menambahkan, dalam menjawab tantangan globalisasi, para santri tidaklah hanya cukup duduk dan mengaji. Melainkan, harus melakukan berbagai persiapan dalam menjalani kehidupan. Sehingga kelak mampu mempertahankan nation character dan ideologi NKRI.

“Oleh karenanya, melalui kegiatan ini, kami berharap kepada para santri, untuk ikut andil dalam menghadapi tantangan zaman yang kian mengglobal di semua lini kehidupan. Santri harus mampu menjadi subyek dalam berbagai bidang kehidupan. Mengamalkan ilmu agama yang ia peroleh dari pesantren maupun mengembangkan alih teknologi yang didapat,” pungkasnya.

Sekadar informasi, momentum peringatan Hari Santri Nasional tahun ini Pemkot Malang melalui Bagian Kesejahteraan Kemasyarakatan menggelar kegiatan berupa halaqah atau forum ilmiah.

Forum ini mendatangkan
Rektor IAI Al Falah As-Sunniyah Kencong Jember KH.Rijal Mumazziq Zionis dan Penasehat AISNU sekaligus Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya Abdullah Hamid sebagai narasumber.

Maksud dan tujuan dari acara ini adalah untuk meneladani semangat jihad, semangat kebangsaan, memupuk semangat santri untuk mengokohkan pilar-pilar NKRI berdasarkan Pancasila, serta memberikan pemahaman kepada santri untuk menggunakan Teknologi Informasi sebagai media dakwah dan kemaslahatan umat.(Hmz/Aka<)/strong>