MALANGVOICE – Aksi teror yang terjadi di Indonesia, terutama di wilayah Surabaya, sangat membuat prihatin Sofyan Edi Jarwoko. Pria yang ini mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota Malang, tak ingin kejadian itu terulang.
Kepada warga di Tunjungsekar, Lowokwaru, Bung Edi sapaan akrabnya, mengaku perbuatan teror apalagi sampai jatuh korban jiwa adalah perbuatan keji dan bukan bagian dari ajaran Islam atau agama apapun.
Tindakan teroris ini sangat bertentangan dengan visi dan misi Malang Sae, kota Bermartabat yang ia usung bersama Sutiaji, pasangannya sebagai calon Wali Kota Malang 2018.
“Ayo kita rawat dan jaga bersama-sama keamanan wilayah dan lingkungan kita agar tidak diganggu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Menjaga lingkungan, lanjut Bung Edi, berawal dari masyarakat yang baik semua golongan. Akan tetapi dari curhatan masyarakat sekitar mengenai banyaknya pemuda yang pengangguran sehingga terjebak dalam pusaran kegiatan negatif seperti penggunaan narkoba.
Diketahui, ada sekitar 50 persen pemuda pengangguran di Tunjungsekar. Masyarakat meminta pada Bung Edi agar bisa mengatasi masalah tersebut.
“Kami juga akan berjuang bersama warga untuk menjadikan Kota Malang menjadi kota Bermartabat. Dari dialog semacam ini kami jadi lebih tahu kondisi yang berkaitan dengan wilayah kita,” lanjut Bung Edi.
Langkah pertama yang diberikan Bung Edi adalah mengajak pemuda Tunjungsekar untuk belajar berwirausaha melalui start up. “Jiwa wirausaha harus ditumbuhkan sejak dini. Pemerintah kota selanjutnya memberi ruang yang lebih luas kepada mereka untuk berkreasi dalam usaha-usaha yang mereka suka,” tutup paslon nomor urut 3.(Der/Aka)