BPBD Kabupaten Malang Dorong Setiap Desa Bentuk Destana

BPBD Saat melakukan pembentukan Destana di Desa Kedungsalam, Donomulyo. (Istimewa).

MALANGVOICE – Menyandang daerah yang memiliki potensi bencana terlengkap nomor 2 se-Jawa Timur setelah Kabupaten Banyuwangi dan nomor 9 nasional, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mendorong seluruh desa untuk menjadi Desa Tangguh Bencana (Destana).

Kepala BPBD Kabupaten Malang, Bambang Istiawan mengatakan, di tahun ini pihaknya mengagendakan hanya tiga desa untuk menjadi Destana, dan baru dilakukan di Desa Kedungsalam, Donomulyo.

Kepala BPBD Kabupaten Malang Bambang Istiawan. (Toski D)

“Pembentukan Destana ini dilakukan sejak tahun 2012 hingga sekarang. Tapi, kami baru menghasilkan 34 desa. Tentunya kami terus berupaya memaksimalkan program ini, dan mendorong desa lainnya untuk menjadi Destana,” ungkapnya.

Sebab, lanjut Bambang, jika dilihat dari letak geografis wilayah Kabupaten Malang, seharusnya semua desa berstatus Destana. Namun, pihaknya terbentur dengan adanya berbagai hambatan untuk mewujudkannya. Salah satunya karena adanya keterbatasan dana yang dimilikinya, dan kesadaran desa untuk menyukseskan program tersebut masih kurang.

“Secara aturan, Destana ini ada tiga kategori, yaitu Pratama, Madya dan Utama. Kategori tersebut disesuaikan dengan kemampuan masing-masing desa. Untuk itu kami terus berusaha mendorong desa-desa, terutama desa yang rawan bencana untuk membentuk desa tangguh bencana secara mandiri melalui penggunaan dana desa,” jelasnya.

Bambang menjelaskan, untuk pembentukan Destana ini, secara aturan dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi kemendes PDTT, pihak desa dapat menggunakan Dana Desa (DD) untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat dan kegiatan tanggap darurat.

“Salah satu alokasi dana desa, dalam perencanaannya bisa digunakan untuk pembentukan Destana ini,” ulasnya.

Untuk itu, tambah Bambang, pihaknya berharap pihak desa dapat mengalokasikan anggarannya untuk pembentukan atau bahkan sampai pengembangan Destana dalam rangka mengantisipasi bencana alam.

“Setelah terbentuk, desa tersebut bisa memberikan respon terlebih dahulu sebelum kami hadir untuk melaksanakan kegiatan tanggap darurat apabila terjadi bencana di wilayahnya,” pungkasnya. (Der/Ulm)