BPBD Jatim Rekomendasi Langkah Penanganan Kondisi Jalan Payung I

Kajian BPBD Jatim pada retakan Jalan Brigjen Moh Manan (Payung I). (Aan)

MALANGVOICE – Selama satu pekan ini terjadi retakan di Jalan Brigjen Moh Manan (Kawasan Wisata Payung I), Songgokerto, Kota Batu (Payung I). Retakan itu terjadi karena ada penurunan tanah yang hari ini hingga mencapai 15 cm.

Dikarenakan hal itu, BPBD Jatim lakukan kajian terhadap retakan jalan itu. Berdasarkan hasil kajian tersebut BPBD Jatim merekomendasikan pihak terkait untuk segera melakukan langkah-langkah cepat demi menanggulangi hal tersebut.

Jangka pendeknya adalah bagi Dishub dan Satlantas Kota Batu untuk merekayasa lalu lintas. Yakni bagi kendaraan kecil tanpa muatan barang akan dialihkan lewat Jalan Klamuk.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Gatot Soebroto mewanti-wanti agar kejadian di Jember tidak terjadi di Kota Batu. Apalagi di tempat yang sama pernah terjadi hal yang sama pada tahun 2013.

“Pihak Provinsi dan Kota Batu harus segera lakukan pengalihan arus atau perbaikan jalan di kawasan tersebut,” ujarnya saat rapat koordinasi pasca pemeriksaan retakan tanah.

Gatot menyampaikan agar rekayasa lalin harus segera dilakukan, karena kendaraan yang melintas akan menyebabkam getaran pada tanah. Sehingga penurunan tanah akan semakin parah.

“Kalau hujan deras dengan jangka waktu yang lama kami merekomendasikan agar jalan ditutup total. Karena pada saat itu retakan tanah bisa semakin parah,” tegasnya.

Di lain pihak, Kepala Dinas PUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat memaparkan bahwa kewanangan jalan tersebut adalah otoritas Provinsi Jatim. Jadi keputusan kebijakan ada di tangan Provinsi Jatim penuh.

“Jalan ini sudah dalam kondisi sakit jadi harus segera ada tindak lanjut. Kami akan membantu sebisa mungkin untuk penanganan ini,” kata Alfi.

Ia menyebut, retakan tanah yang terjadi sudah kondisi mengkhawatirkan. Dalam kesempatan itu ia meminta hasil hammer test yang sudah pernah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Tahun 2013 lalu.

“Kita ingin melihat hasil hammer test (uji paku bumi) yang dilakukan Pemprov Jatim saat kejadian beberapa tahun lalu untuk data kita. Sehingga kita dapat membantu melakukan penanganan,” ujarnya.

Sedangkan perwakilan Satlantas Polres Batu, Ipda Huda meminta kepada Dinas Perhubungan bila melakukan rekayasa arus lalu lintas perlu mempertimbangkan keselamatan pengguna jalan jika menggunakan jalur klemuk sebagai jalur pengalihan arus.

“Satu-satunya jalan alternatif yang bisa dilewati hanya Jl Klemuk, tapi perlu dipertimbangkan penggunaan jalan ini, karena sangat curam dan membahayakan, perlu kita pertimbangkan bersama keselamatan pengguna jalan,” ujarnya menyikapi rekomendasi BPBD Jatim.(der)