BP2D Launching Buku 44 Jurus Inovasi Pajak Daerah, Sutiaji Yakin Target PAD Rp 1,2 Triliun Tercapai

Kepala BP2D Ade Herawanto simbolis menyerahkan Buku 44 Jurus Inovasi Pajak Daerah kepada Wali Kota Malang Sutiaji, Sabtu (2/3). (Aziz Ramadani /MVoice)

MALANGVOICE – Badan Pelayanan Pajak Daerah (BP2D) Kota Malang launching Buku 44 Jurus Inovasi Pajak Daerah di The Nine Resto, Sabtu (2/3). Buku ini menggeber jurus ampuh mengumpulkan lebih dari 75 persen PAD (pendapatan asli daerah) sektor pajak ke dalam APBD Kota Malang.

Jurus-jurus andalan yang berupa kiat-kiat, program dan inovasi apa saja yang menjadi andalan BP2D Kota Malang dirangkum secara gamblang dalam buku dan video profil 44 Jurus Inovasi Pajak Daerah. Turut hadir dalam momentum itu Wali Kota Malang Sutiaji dan Ketua DPRD Kota Malang Bambang Heri Susanto.

Dalam buku total 110 halaman tersebut, dijelaskan runut dan rapi berbagai terobosan BP2D. Mulai dari sebagai kota pertama di lndonesia yang menerapkan pajak online sejak akhir tahun 2013 lalu, menerapkan sistem jemput bola ke tengah masyarakat melalui kegiatan Tax Goes to School, Campus, Mall dan Kampung, memberi sarana edukasi perpajakan melalui mobil Tax Online Keliling. Lalu ada pembentukan tim untuk penanganan mafia pajak, membangun sistem aplikasi pemetaan objek pajak daerah dan meluncurkan sistem informasi aplikasi mobil pajak daerah (SAMPADE).

Bahkan, dalam kurun enam tahun terakhir terdapat tren peningkatan realisasi target. Tentunya capaian tersebut bukan hasil sistem kebut semalam. Berbagai terobosan dan inovasi tak henti dikreasi untuk menggenjot upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pajak. Puluhan jurus ini diterapkan juga untuk mewujudkan sistem pelayanan prima yang transparan, akuntabel dan partisipatif.

Kepala BP2D Kota Malang, Ade Herawanto mengungkapkan, capain ini tak lepas dari efektivitas kinerja para petugas pajak. Selain itu juga peran sinergi lintas sektoral yang baik antara pemerintah daerah beserta jajaran samping dengan para stakeholder pajak.

“Selain itu, tentu saja tak lepas dari tingkat kesadaran WP (wajib pajak) yang luar biasa tinggi. Terima kasih kepada warga Kota Malang,” kata pria akrab disapa Sam Ade d’Kross ini.

Kepala Bidang Pendataan, Pendaftaran dan Penetapan (P3) BP2D Kota Malang Dwi Cahyo Teguh Y menambahkan, bahwa buku tersebut merupakan pengembangan dari buku ’40 Jurus BP2D Kota Malang’ yang diluncurkan 2017 lalu.

“Karena sejak Januari 2017 lembaga ini berganti menjadi BP2D, tentu juga disertai terobosan-terobosan baru,” kata Cahyo.

Cahyo melanjutkan, BP2D Kota Malang ditarget mengumpulkan pajak senilai Rp 521 miliar, tahun 2019 ini. Agar pemenuhan target itu tercapai, maka buku perjalanan inovasi dan pengembangan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) berupa 44 jurus dan inovasi penting peranannya.

“Jurus-jurus itu sebagai upaya kami memenuhi target pajak daerah,” pungkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengungkapkan, peningkatan PAD dari memberikan tren positif dari tahun ke tahunnya dan patut diapresiasi.

“Dulu saya masih Plt sudah target sekitar Rp 180 miliar, lalu 2018 dapat Rp 400-an miliar, di 2019 kita target Rp 521 miliar. Sampai 2023 kita target Rp 1,2 triliun,” kata Sutiaji.

Sutiaji semakin optimistis target itu dapat terealisasi dengan cara penambahan lagi jurus inovasi pajak dari BP2D.

“44 jurus saya rasa masih kurang. Harus terus memaksimalkan inovasi,” tutupnya.(Der/Aka)