‘Bom Molotov’ Warnai Aksi Dukungan KPK di Depan Balai Kota Malang

Aksi unjuk rasa lawan teror terhadap pejuang anti korupsi di depan Balai Kota Malang, Rabu (16/1). (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Malang Corruption Watch (MCW) menggelar pernyataan sikap lawan teror terhadap pejuang anti korupsi di depan Balai Kota Malang, Rabu (16/1). Aksi itu sebagai bentuk dukungan terhadap peristiwa teror yang menyerang dua pimpinan KPK, Agus Rahardjo dan Laode M Syarif, belum lama ini.

Mereka melakukan aksi dengan mengenakan topeng dua pimpinan KPK tersebut. Kemudian masing-masing memegang bom molotov tanpa rasa takut. Ini sebagai ungkapan bahwa teror apapun yang diterima, komisi anti rasuah tetap tidak mengendurkan semangat untuk memberantas praktik korupsi.

“Teror bom terhadap Ketua KPK Agus Raharjo di rumahnya, 9 Januari 2018 dan disusul teror lain terhadap Wakil Pimpinan KPK Laode M Syarif harus dimaknai sebagai bentuk kejahatan terhadap upaya menghalang-halangi pemberantasan Korupsi (Obstruction of Justice),” kata Koordinator MCW Fahruddin ditemui awak media di sela-sela kegiatan.

Fahruddin menambahkan, teror terhadap pejuang anti korupsi dan KPK sebagai institusi pemberantas korupsi harus dilihat sebagai persoalan serius yang harus dituntaskan oleh Aparat Kepolisian. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi pengulangan (repetition) teror yang berpotensi akan mengganggu upaya pemberantasan korupsi di Indonesia ini.

Di sisi lain, segala bentuk perlawanan terhadap upaya pemberantasan korupsi tidak boleh menjadi pengurang atau bahkan menghilangkan semangat dan keberanian kita dalam memperjuangan narasi-narasi pemberantasan Korupsi,” sambung dia.

“Sampai kapanpun dan dimanapun Korupsi harus diperangi karena korupsi telah merusak tatanan yang ada, mulai dari tatanan sosial, budaya, ekonomi, hukum dan politik,” pungkasnya.(Hmz/Aka)