Bisa Usung Pasangan Sendiri, PDIP Tak Paksakan ‘Bangjo’

Jelang Pilwali 2018 Kota Malang

Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur, Sri Untari. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak akan memaksakan koalisi abang – ijo atau ‘Bangjo’ untuk Pilwali 2018 Kota Malang. Hal ini ditegaskan Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur, Sri Untari.

Dia menyebut, komunikasi politik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat ini masih berlangsung. Meski demikian, titik temu antara kedua belah pihak masih belum disepakati.

Karenanya, dia menilai, PDIP tidak akan memaksakan koalisi itu jika memang tidak terdapat win win solution. Apalagi, PDIP mengantongi 11 kursi legislatif, sehingga mampu maju mengusung pasangan sendiri tanpa harus koalisi.

“Bangjo oke, yang lain juga oke. Tapi kalau bangjonya nanti ternyata tidak ketemu ya no problem. PDIP bisa berdiri sendiri, tetapi prinsipnya kami ingin seperti Jawa Timur. Sehingga linier, enak dalam melangkah,” tandasnya, semalam (26/11).

Anggota DPRD Jawa Timur ini menambahkan, kepastian rekomendasi paling tidak ditargetkan turun pada Desember 2017. Sembari melakukan penjajakan dengan PKB, PDIP juga memikirkan skema lain.

“Semua skema masih dinamis, jadi kami masih perlu melihat mana yang paling dekat dengan kami,” papar Ketua Koperasi Setia Budi Wanita ini.

Yang jelas, lanjut dia, kegagalan pada Pilwali 2013 lalu tetap menjadi catatan. Dia tidak ingin terjadi perpecahan lagi di tubuh partai berlambang banteng itu. Karenanya, konsolidasi internal terus digencarkan.

“Semua kader harus menerima rekomendasi, tidak perlu ada pecat memecat lagi. Kota Malang sudah sangat siap, nilai persiapannya sudah di angka 80,” pungkasnya.(Coi/Yei)