Binda Jatim Gandeng Dinkes Kota Batu Luncurkan Vaksin Booster Tangkal Omicron

Vaksinasi booster di Kota Batu diprioritaskan kepada ASN berusia 45 tahun ke atas (istimewa/MALANGVOICE)

MALANGVOICE – Badan Intelijen Negara Daerah Jawa Timur (BINDA Jatim) bersama Dinas Kesehatan Kota Batu melaunching vaksin dosis ketiga atau vaksin booster.

Program vaksinasi booster diawali pada Kamis kemarin (13/1), di Graha Pancasila Balai Among Tani Kota Batu. Ini dilakukan untuk mencegah masuknya Covid-19 varian baru Omicron ke Kota Batu.

Kepala Binda Jatim Marsma Rudy Iskandar mengatakan vaksinasi dosis 3 diharapkan bisa menjadi benteng yang kokoh untuk mencegah merebaknya Omicron di wilayah Jatim terutama Kota Batu sebagai salah satu daerah destinasi wisata wisatawan dalam negeri dan luar negeri.

Baca Juga: Pria Penodong Pistol di Kota Batu Ternyata Residivis, Ini Ancaman Hukumannya

“Capaian vaksinasi dosis 1 di Batu sudah lebih dari 100 persen, untuk dosis 2 kurang lebih 90 persen, sedangkan untuk anak usia Sekolah Dasar sudah mencapai 80 persen. Tapi, herd immunity tetap harus diperkokoh dengan menggeber vaskinasi booster (dosis 3),” tegasnya, Jumat (14/1).

Sementara itu, Kadinkes Kota Batu, Kartika Trisulandari menyambut baik digelar launching vaksin booster. Selain melakukan penyuntikan vaksinasi booster, juga disertai dengan vaksinasi reguler untuk dosis 1 dan dosis 2.

“Pelaksanaan Vaksinasi ini untuk penyuntikan vaksin booster, yang dibarengi dengan vaksinasi reguler dosis 1 dan dosis 2 bagi masyarakat Kota Batu yang belum menerima vaksin dan untuk booster diberikan kepada ASN Pemkot Batu yang telah memenuhi ketentuan telah mendapatkan vaksinasi reguler dosis 1 dan 2 dengan selang waktu minimal 6 bulan dari vaksinasi terakhir”, katanya.

Kartika menjelaskan, untuk jenis vaksinasi booster yang diterima harus berbeda dari jenis vaksin primer atau dosis 1 dan 2. Jika vaksin premier mendapatkan Sinovac, maka dosis ketiga pilihannya AstraZeneca dan Pfizer.

“Kalau premiernya AstraZeneca, untuk dosis ketiga itu Moderna atau Pfizer. Tidak bisa homolog, jadi heterolog, itu yang diinstruksikan ke kami berdasarkan SE adalah heterolog,” jelasnya.

Menurut Kartika, untuk kapasitas dosis vaksinasi booster yang disuntikan tersebut setengah dari kapasitas dosis untuk vaksinasi primer, yakni dengan ukuran dosis AstraZeneca 1.25 mililiter, Pfizer 0.15 mililiter sedangkan Moderna 0.25 ml.

“Dosis vaksin booster itu hanya setengah dari dosis vaksin primer. Kalau dari hasil, setengah saja bisa meningkatkan imunitas karena booster itu sifatnya menambahkan,” terangnya.

Kegiatan vaksinasi tersebut, lanjut Kartika, dilakukan terus oleh Dinkes Kota Batu, untuk masyarakat Kota Batu, dengan tujuan agar dapat mencegah penyebaran varian baru Omicron di Kota Batu.

“Meski belum ditemukan adanya positif Omicron di Kota Batu, tapi kita harus terus waspada, vaksinasi booster ini merupakan salah satu cara untuk pencegah penyebaran Covid-19,” pungkasnya.(der)