MALANGVOICE – Bank Indonesia (BI) bersama polisi serta menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang, menertibkan money changer di wilayah Malang yang tak memiliki izin.
Saat penertiban, petugas menemukan satu money changer di Jalan Kawi, Kepanjen, Kabupaten Malang, tak memiliki izin.
Kepala Tim Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Rini Mustikaningsih mengatakan penutupan sementara ini sampai money changer mendapatkan surat izin.
“Saat kami melakukan penertiban tadi, menemukan Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) di Jalan Kawi yang tak memiliki izin. Kemudian kami tempel stiker penertiban, kami juga meminta pemilik segera mengurus perizinannya,” ujarnya kepada awak media, Selasa (27/8).
Untuk money changer yang ditutup sementara juga diminta menanda tangani surat pernyataan tak lagi membuka jasa layanan penukaran valuta asing.
Lebih lanjut, Rini mengatakan, penertiban KUPVA BB ini sudah sesuai berdasarkan peraturan Bank Indonesia Nomor 18/20/PBI/2016 jika KUPVA BB atau dikenal dengan money changer harus memiliki izin dari Bank Indonesia selaku lembaga pengawas.
Tak hanya itu, monitoring juga terus dilakukan bagi money changer yang tak berizin. Mereka yang didapati merusak stiker penertiban yang telah dipasang akan dikenakan pidana.
“Kami juga terus melakukan monitoring bagi KUPVA BB yang tak berizin itu. Ketika diketahui merusak, memindahkan stiker penertiban, atau pemalsuan surat izin akan dikenakan sanksi pidana, sesuai Pasal 232 KUHP,” ungkapnya.
BI Malang terus mengimbau masyarakat, untuk memberikan informasi jika menemukan adanya money changer tak berizin. Selain itu, masyarakat juga diminta berhati-hati dalam melakukan transaksi dengan memilih money changer resmi atau yang berizin.
Hingga kini, BI wilayah kerja Malang mencatat ada sebanyak 13 KUPVA BB atau money changer yang telah mengantongi izin.(Der/Aka)