BI Ajak Knowledge Sharing untuk Pemulihan Ekonomi Malang Raya

Suasana Knowledge Sharing BI bersama tiga Kepala Daerah. (Istimewa/Humas).

MALANGVOICE – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang mengajak Pemerintah Daerah (Pemda) di Malang Raya untuk berbagi pengetahuan (knowledge sharing) dalam membangun optimisme pemulihan ekonomi Malang Raya tahun 2021.

Dalam acara tersebut, menghadirkan narasumber dari Anggota DPR RI Komisi XI: Andreas Eddy Susetyo; Bupati Malang, HM Sanusi; Wali Kota Malang, Sutiaji; Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko; Staff Khusus Menteri Keuangan RI yang juga Guru Besar UB, Candra Fajri Ananda; dan para pelaku usaha di Malang Raya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Malang, Azka Subhan mengatakan, untuk mendorong dan memperkuat pemulihan ekonomi nasional yang diperkirakan akan mencapai 4,3-5,3 persen pada tahun 2021 ini, diperlukan komitmen dalam menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah daerah serta konsistensi dalam mengarahkan ekspektasi inflasi.

“Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) ingin mengendalikan inflasi melauli program-programnya, agar inflasi 2021 sesuai kisaran targetnya sebesar 3,0 persen,” ucapnya, Jumat (9/4).

Sebab, lanjut Azka, dampak dari pandemi Covid-19 ini membuat pertumbuhan ekonomi di Malang Raya negatif. Untuk Kota Malang berada di angka minus 2,2 persen, Kabupaten Malang minus 2,6 persen dan Kota Batu 6,4 persen.

“Seharusnya kita harus bagi tugas ya, Kota Batu memiliki wisata dan pertanian, Kabupaten Malang memiliki bentang alam wisata, Kota Malang harus kita kuatkan di ekonomi kreatifnya. Sedangkan, dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga masih menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Malang Raya,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Malang, HH Sanusi menyampaikan, sektor pertanian dan wisata industri akan dijadikan strategi dalam pemulihan ekonomi di Kabupaten Malang.

Di sektor pertanian, pihaknya bakal memberikan stimulan kepada para petani untuk meningkatkan hasil produksinya. Salah satu caranya ialah dengan memberikan bibit baru.

“Hasil pertanian ini yang kami coba carikan komoditas seperti komoditas ekspor. Ini yang seperti di Poncokusumo itu ada kubus petani yang di ekspor ke Taiwan dan Singapore,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Sanusi, untuk di sektor pariwisata dan industri, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang telah membangun pabrik ragi di daerah Bululawang yang didanai investor dari Prancis. Yang kemudian produknya akan di ekspor ke Eropa.

“Termasuk di sektor peternakan akan kami lakukan percobaan untuk meningkatkan daging sampai dua Kilogram, dan susu yang kayak di Greenfield itu yang akan kami kembangkan,” tukasnya.(der)