MALANGVOICE – Sejumlah 17 perupa atau seniman Tulungagung menggelar pameran karya di Galeri Raos Kota Batu, Minggu (25/2). Menganggat tema ‘Ngadeg Jejeg’, sedikitnya 27 karya dipamerkan.
Karya yang didominasi lukisan ini dipamerkan hingga 3 Maret. Para perupa yang mengatasnamakan Parut (Perupa Tulungagung) ini kumpulan seniman senior dan pemula.
“Tema Ngadeg Jejeg dalam bahasa Jawa bermakna berdiri tegak sempurna, melihat ke depan dengan penuh kearifan, keberanian sekaligus kewaspadaan,” kata Widji Paminto Rahayu, Penasehat Perupa Tulungagung kepada MVoice.
Sesungguhnya, lanjut Widji, kondisi jalan berkesenian tidak mudah. Tantangan baik dari dalam seniman sendiri (internal) maupun luar berupa iklim berkesenian semakin menyesakkan dada.
“Serbuan lukisan dari luar ke dalam negeri juga membuat situasi goyah. Pada satu sisi kami juga tetap melihat fenomena kekinian bahwa kondisi berkesenian terutama di Tulungagung belum bisa dikatakan kondusif,” urainya.
Dicontohkannya, tidak ada galeri, gedung kesenian yang berubah fungsi dan tidak ada dukungan dari lembaga yang kompeten membuat miris. Sehingga tema dalam pameran bersama ini lebih tepatnya adalah sikap yang berusaha mewujudkan sebuah itikad baik dan upaya serius untuk kesenirupaan.
“Kami para perupa Tulungagung menargetkan apresiasi dan saran dari perupa Kota Batu. Lalu menjadikannya spirit membangun mental dalam menghadapi derasnya tantangan baik internal maupun eksternal dunia seni rupa,” tukasnya.(Der/Aka)