Bersih Desa ke 163 Desa Pesanggrahan, Ribuan Warga Semarakkan Hulu Bekti

Warga mengarak Hulu Bekti ke Balai Desa Pesanggrahan. (Foto : Ayun/MalangVoice)
Warga mengarak Hulu Bekti ke Balai Desa Pesanggrahan. (Foto : Ayun/MalangVoice)

MALANGVOICE – Kegiatan Bersih Desa ke 163 di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu, Kota Batu digelar meriah dan sakral di balai desa Senin (19/8) malam. Dimulai dengan khataman Al Quran, selamatan di sumber air yang kemudian dilakukan arak-arakan Hulu Bekti sebagai wujud syukur dan doa warga.

Hulu bekti adalah kegiatan warga yaitu sowan ke perangkat desa sekaligus imam masjid yang dimulai sehabis Isya’. Tamkak ribuan warga membawanya dengan cara diarak dari tempat tinggal masing-masing.

Hulu Bekti yang berisikan polo pendem, rujak legi, dawet, buah-buahan, sayuran, tumpeng nasi kuning dan putih serta ayam ingkung kemudian diserahkan kepada Kepala Desa. Dan prosesi ini bentuk wujud patuh dan tunduk kepada pemerintah desa.

Kepala Desa Pesanggrahan, Imam Wahyudi mengatakan arak-arakan Hulu Bekti ini merupakan rangkaian dari Bersih Desa Pesanggrahan ke 163. Tradisi ini dilakukan setiap tahun pada Senin Kliwon di bulan penanggalan Jawa, Wulan Besar.

“Ini (Hulu Bekti) salah satu wujud syukur dan doa kita. Karena warga Pesanggrahan diberikan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan,” kata dia saat diwawancarai disela-sela kegiatan.

Dijelaskan Wahyudi, dalam selamatan desa di Desa Pesanggrahan diawali pemukulan kentongan olehnya. Hal itu bentuk panggilan kepada kepala dusun dan tokoh masyarakat. “Kepala Desa biasa disebut Titir Sumintulan dalam tradisi ini,” ucapnya.

Lebih lanjut, pemanggilan tersebut untuk mengabarkan bahwa selamatan desa akan dilaksanakan pada Senin Kliwon Wulan Besar. Setelah itu, tokoh masyarakat akan menggerakkan warganya untuk melakukan prosesi Gugur Gunung.

“Warga diminta untuk membersihkan makam dan punden leluhur. Selanjutnya dilakukan prosesi susuk wangan, membersihkan saluran air yaitu selokan dan gorong-gorong di desa,” jelasnya.

Kemudian, prosesi selanjutnya dilakukan pemasangan Terop Agung dan meletakkan sandingan di Balai Desa. Itu menandakan akan dimulainya kegiatan.

“Selanjutnya semua warga memasang janur di tempat tinggalnya. Sedangkan Pemerintah Desa meletakkan Cok Bakal di batas desa,” ujarnya. Cok Bakal merupakan uang, cermin, kembang setaman, telur kampung, bubur merah, bubur putih dan kinangan.

Setelah itu, besoknya dilakukan prosesi bersih desa. Dimulai dengan khataman Al Quran, selamatan di sumber air di desa yang kemudian dilakukan arak-arakan Hulu Bekti tersebut.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Imam Suryono mengatakan bahwa arak-arakan Hulu Bekti saat bersih desa Pesanggrahan memiliki kekentalan budaya. Tentunya bisa menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara untuk melihatnya.

“Apalagi, waktu Hulu Bekti ini sudah pasti sesuai penanggalan Jawa. Tentunya akan memudahkan mereka (wisatawan) untuk datang dan melihat langsung setiap prosesinya,” kata Imam.

Dia mengucapkan selamat atas terlaksananya kegiatan bersih desa Pesanggrahan dengan penuh hidmat. Dia berharap, keinginan dan doa warga Desa Pesanggrahan terwujud. “Selamat dan semoga keinginan dan doanya terwujud,” ucapnya.(Der/Aka)