Berpotensi Banjir Besar Mengancam, Warga Lawang Waswas

Tebing yang berpotensi terjadi longsor. (Mvoice/Toski D).

MALANGVOICE – Bencana banjir bandang yang terjadi di wilayah Desa Srigading, Lawang, Kabupaten Malang pada Selasa (8/3) kemarin, membuat warga yang tinggal di aliran sungai Welang Desa Sumber Ngepoh Kecamatan Lawang merasa waswas.

Pasalnya, wilayah yang di dekat Cerobong PT Malindo Raya seluas enam hektare tersebut kontur tanahnya berbukit dan saat ini dalam kondisi gundul akibat longsor kemarin.

Sejumlah pohon sengon yang dulu lebat di tebing itu kini ikut arus sungai kecil di bawah tebing akibat longsor.

“Tebing itu terlihat gundul, kalau hujan lagi pasti bahaya. Air hujan itu langsung turun ke sungai kecil dan meluap ke sungai welang. Akibatnya warga desa kami yang tinggal di pinggir sungai pasti banjir,” ucap Kepala Desa (Kades) Sumber Ngepoh, Kecamatan Lawang, Sutirsak, Kamis (10/3).

Sutirsak menjelaskan, tebing yang berbentuk seperti huruf ‘Y’ tersebut terlihat sudah tidak ada pepohonan yang membuat sebagian wilayah Desa Sumber Ngepoh mengalami banjir setinggi hampir 30 centimeter, dan beberapa kandang hewan ternak milik warga terendam longsoran.

“Kemarin itu (Selasa 8/3) itu banjir sampai 30 centimeter, ya kami duga awalnya dari longsor tebing kemarin itu, selain itu juga ada kandang bebek dan ikan juga di sana yang sebagian terendam longsoran,” jelasnya.

Untuk antisipasi banjir lagi, lanjut Sutirsak, sebanyak 50 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di pinggir sungai disarankan untuk mengungsi ke rumah tetangga atau saudaranya.

“Iya kami sarankan untuk ngungsi karena kalau hujan lagi potensi banjirnya besar,” tegasnya.

Setiap malam pun kini warga tidak bisa lewat ke lokasi sekitar tebing. Sebab, Pemerintah Desa telah membuat portal untuk menutup akses.

“Kami beri portal supaya gak lewat warga ke sini. Karena bahaya,” ujarnya.

Sutirsak berharap ada bantuan dari Pemerintah Kecamatan dan Kabupaten Malang untuk menanam pohon di sekitar tebing segera.

“Ya kami nanti koordinasi agar segera ditanami pohon lagi ke pihak kecamatan dan dinas yang terkait. Karena bahaya kalau hujan lagi,” harapnya.(der)