Berjalan 3 Tahun, Suling Jadi Ajang Dengar Keluh Kesah Masyarakat

MALANGVOICE – Salah satu program kerja unggulan Bupati Malang M Sanusi adalah Subuh Keliling (Suling). Program kunjungan dan salat subuh bersama ini sudah resmi berjalan selama 3 tahun. program ini diharapkan dapat merubah kultur dan budaya masyarakat kea rah yang lebih baik.

Program yang dilaksanakan setiap Jumat subuh ini menjadi program yang memberikan dampak ke masyarakat. Baik dampak ekonomi hingga dampak sosial, karena Sanusi menggerakan semua forum komunikasi Kepala Daerah (Forkopimda) untuk ikut hadir di masyarakat.

Terbaru Sanusi mengunjungi Desa Ganjaran Kecamatan Gondanglegi. Untuk Safari Sholat Subuh Keliling, Tahun Ketiga Putaran ke 6 ini berlangsung di Masjid Nurul Iman Desa Ganjaran Kecamatan Gondanglegi. Jumat (14/7) pagi.

Baca Juga: Pancasila sebagai Pagar Etis Menghadapi Tantangan di Era Kecerdasan Buatan

Tekan Stunting di Kabupaten Malang Optimalkan Rumah Pangan

“Kita berharap selain untuk membangun spiritual juga membangun kebersamaan dan solidaritas sosial. Semoga kita dapat semakin istiqomah dalam beribadah dan semoga para jamaah dapat semakin ramai melaksanakan sholat di masjid,” tutur Bupati Malang.

Program Subuh Keliling merupakan program unggulan Pemerintah Kabupaten Malang dalam membangun spiritualitas, sosial dan kultural di kalangan Pemerintahan dan masyarakat. Agenda ini juga dijadikan Sanusi dan pemegang kekuasaan untuk mendengarkan aspirasi di masyarakat.

“Kita berharap selain untuk membangun spiritual juga membangun kebersamaan dan solidaritas sosial. Semoga kita dapat semakin istiqomah dalam beribadah dan semoga para jamaah dapat semakin ramai melaksanakan sholat di masjid,” tambah Sanusi.

Ia menjelaskan program yang berupa menjalankan Shalat Subuh Berjamaah berisi banyak kebaikan yang luar biasa. Apalagi kegiatan ini mempertemukan pemerintah dengan masyarakatnya sehingga masyarakat akan merasa lebih dekat dengan pemerintah.
Selain mendengarkan keluh kesah warga, Program ini juga memberikan bantuan kepada para masyarakat. Atau hibah untuk kepentingan bersama seperti masjid atau musala.

Sanusi berharap bahwa gerakan Subuh Keliling diharapkan dapat menjadi sarana membangun kultur atau budaya, baik budaya silaturahmi, sosial maupun budaya gotongroyong. Jemaah shalat subuh juga harus lebih banyak dari biasanya. Begitupun disini, jangan penuhnya saat ada Bupati saja. Besok dan selanjutnya juga harus lebih banyak dari biasanya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait