MALANGVOICE– Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 tak hanya dirayakan lembaga pendidikan ponpes, namun juga seluruh lapisan masyarakat. Bahkan paslon nomor 2 Pilkada Batu 2024, Firhando Gumelar-H. Rudi (GURU) turut memperingatinya.
Kegiatan tersebut digelar di Posko Pemenangan GURU di Jalan Imam Bonjol Kota Batu. Turut hadir dalam kegiatan itu Wakil Ketua DPRD Kota Batu, Ludi Tanarto serta puluhan kyai dan gus yang juga pengasuh ponpes di Kota Batu.
Pengasuh Ponpes Mahatiful Muhtadin, K.H. Mohammad Syamsul Hidayat menuturkan, semangat juang para santri di masa dahulu patut diteladani dan masih relevan dalam menghadapi tantangan era modern. Para santri yang berasal dari kalangan pemuda tersebut juga menunjukkan perannya dalam pergerakan membangun bangsa dan membawa perubahan tatanan sosial.
Hari Santri, Pemkot Malang Terus Dukung Pengembangan Literasi di Era Digital
Menurutnya, dalam konteks hari ini, generasi muda sudah selayaknya diberi kesempatan untuk memimpin mewujudkan masa depan lebih cerah. Karena kalangan pemuda memiliki segudang gagasan dan inovasi yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan zaman. Untuk itu pihaknya bersama para kyai dan gus di Kota Batu menegaskan dukungannya memenangkan pasangan GURU.
“Mas Gum ini representasi generasi muda ajang Pilkada Batu. Maka Kota Batu akan membuat sejarah baru, jika sosok Mas Gum ini duduk sebagai wali kota. Apalagi banyak program-programnya yang sangat menguntungkan bagi ponpes,” tutur K.H. Mohammad Syamsul Hidayat.
Pihaknya pun optimistis paslon GURU bisa memenangkan Pilkada Batu. Lantaran para gawagis di Kota Batu menggalang dukungan murni kepada pasangan calon yang diusung oleh Koalisi Batu Sejuk itu. Puluhan gus yang tergabung dalam aspirasi para gus (asparagus) ini memiliki modal basis massa yang besar.
“Ini semua gus-gus asli, bukan KW. Semuanya pengasuh ponpes, punya puluhan majelis, ribuan santri dan jemaah. Jadi mengumpulkan 30 asparagus sama saja dengan membawa puluhan ribu orang,” urai dia.
Gus Samsul mengatakan, sekalipun bukan lulusan ponpes, namun ia melihat Mas Gum sangat peduli dengan keberlangsungan lembaga pendidikan agama di Kota Batu. Sehingga pihaknya meyakini paslon GURU memilik program-program begitu konkrit dan memegang teguh komitmennya, terutama dalam memperbaiki kualitas pendidikan ponpes dan kesejahteraan guru ngaji.
Untuk peningkatan kualitas pendidikan ponpes akan dilakukan dengan memberikan beasiswa pendidikan di dalam ataupun luar negeri kepada santri berprestasi. Hal itu bukan suatu wacana saja, tapi direalisasikan konkrit. Karena sebelum mencalonkan sebagai cawali, beliau sudah berkecimpung dalam suatu organisasi menangani anak-anak Indonesia berprestasi untuk melanjutkan program studi di luar negeri ditanggung penuh beasiswa.
“Jadi bukan program omong kosong, tapi sudah dibuktikan. Kalau jadipun pastinya akan memikirkan kesejahteraan guru ngaji,” imbuh dia.
Program beasiswa kepada santri itu sebagai wujud kepedulian Mas Gum terhadap pendidikan ponpes. Karena selama ini ponpes seolah diabaikan, padahal ponpes merupakan lembaga pendidikan yang mengutamakan pendidikan karakter sebagai pondasi moral bangsa. Selain itu, Mas Gum berjanji akan menambah insenti guru ngaji yang sebelumnya mendapat Rp250 ribu, akan disetarakan dengan honor guru tidak tetap (GTT) berkisar Rp750 ribu-Rp1 juta. Selama ini para guru ngaji tidak menerima gaji dari lembaga dan pendidikan mengaji dilakukan secara gratis.
“Padahal guru ngaji mendidik anak Kota Batu agar berakhlak baik, bertaqwa. Pendidikan karakter ditemui di lingkungan pesantren, pola yang sama juga diterapkan di sekolah-sekolah umum oleh Kemendikbud, namun gagal. Kedua program itu selalu diulang oleh beliau setiap kali bertemu. Bahkan beliau bukan lulusan pesantren tapi menjunjung pendidikan keagamaan di Kota Batu,” papar dia.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes PP Salafiyah Roudlotul Ridlwan, Gus Andika menuturkan, para Gus-gus muda menaruh harapan agar Mas Gum bisa menang Pilkada Batu. Hal ini tak lepas dari kesamaan visi misi. Serta sosok muda memiliki terobosan gagasan inovatif sehingga bisa membawa lompatan besar bagi Kota Batu..
“Sebagai warga pesantren, kita memang sudah lama memimpikan sosok pemimpin muda yang memperhatikan kita,” ujar Gus Andika.
Ia berpandangan, kalangan muda memiliki idealisme yang masih tinggi serta memiliki terobosan baru memajukan aspek-aspek kehidupan di Kota Batu. Salah satunya di sektor lembaga pendidikan keagamaan seperti ponpes. Pihaknya juga mengaku kagum dengan terobosan Mas Gum yakni Batu Smart Waste Management. Sistem ini ditujukan untuk mengatasi permasalahan lingkungan di Kota Batu, terutama soal sampah.
“Saya kagum dengan terobosan smart waste energy yang bisa dikonversi jadi energi listrik gratis. Dari dulu, belum ada pemimpin yang menawarkan itu. Ide itu kan dicetuskan oleh anak muda, kalau kalangan tua pasti nggak kepikiran untuk itu,” tukas Gus Andika.
Mendengar hal itu, Mas Gum menuturkan terima kasih atas kepercayaanya. Meski bukan lulusan pesantren, ia turut bersyukur karena mendapat dukungan dari para santri. Ia berjanji membuat program yang bermanfaat bagi ponpes di masa depan.
Selain dari aspek kesejahteraan, ia juga ingin mencetak santri dengan memasukkan kurikulum entreneurship di ponpes-ponpes. Sehingga para santri juga bisa berdaya secara ekonomi.
“Nanti juga saya akan mempermudah akses alokasi anggaran untuk menambah fasilitas dan sarpras pendidikan 4.0 di ponpes-ponpes. Nanti bisa jadi akan diawali dengan dengan smart white board di kelas-kelas pesantren,” tuturnya.(der)