MALANGVOICE– Para pedagang musiman bendera mulai bermunculan di sudut-sudut Kota Batu. Mereka datang dari jauh untuk mengais pundi-pundi rezeki menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Bendera-bendera dengan beragam ukuran beserta pernak-perniknya dijajakan dengan harga bervariasi.
Pedagang bendera musiman itu datang jauh-jauh dari Kabupaten Garut, Provinisi Jabar. Mereka menempati jalur-jalur trotoar di beberapa titik. Mulai dari Jl Ir Soekarno, Jl Raya Pendem, Jl Diponegoro, Jl Panglima Sudirman, Jl Bromo, Jl Semeru hingga Jl Hasanudin.
Pemkot Batu Rancang Program Strategis Tingkatkan Kunjungan Wisatawan
Salah satu pedagang bendera, Topan mengaku, dirinya datang ke Kota Batu tak sendiri. Dia datang bersama rekan-rekannya yang sama-sama berasal dari Garut. Dia membuka lapak jualan bendera di Jalan Hasanuddin Kota Batu.
“Ada sebanyak 20 penjual bendera dari Kabupaten Garut yang datang di Kota Batu ini bersama saya. Mereke semua masih satu kecamatan dengan saya,” ujar Topan.
Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2022 lalu hanya ada sekitar 15 pedagang musiman dari Kabupaten Garut yang datang ke Kota Batu. Dari tahun ke tahun jumlah pedagang tetap eksis melakukan ‘invansi perdagangan’ bahkan jumlahnya terus naik. Dan menjelang HUT Kemeedekaan RI tahun 2025 ini jumlahnya bertambah menjadi 20 orang.
“Dan jumlah ini belum menghitung pedagang bendera lain dari luar Kabupaten Garut. Seperti di sepanjang Jl Hasanuddin sampai pertigaan TMP ini saja ada 6 pedagang,” jelas Topan.
Antusiasme tinggi menempuh jauhnya jarak tempat berdagang dengan daerah asal pedagang dikarenakan omzet yang didapatkan pedagang bendera musiman ini cukup menggiurkan. Topan enggan menyebut nominal yang didapat selama berjualan bendera di Kota Batu. Namun di tahun sebelumnya dia mampu menjual sebanyak 25 kodi bendera. Bahkan, ada pedagang lain yang mampu menjual 50 kodi bendera dalam sekali musim Agustusan.
Topan memaparkan bahwa di tahun 2024 lalu ia mampu menghabiskan 60-70 lembar bendera setiap hari selama berdagang di Kota Batu. Durasi waktu seminggu sebelum 17 Agustus biasanya penjualan bendera mengalami peningkatan. Itu karena banyak instansi yang mulai menggelar acara Agustusan sehingga banyak membutuhkan bendera maupun umbul-umbul.
Kebanyakan pembeli yang membeli bendera kepada pedagang lintas provinsi ini masih perorangan. Artinya, saat ini belum ada instansi sekolah maupun pemerintahan yang membeli bendera kepada mereka.
“Bendera merah putih yang saya jual bermacam-macam, dari harga Rp 10 ribu sampai Rp60 ribu. Sedangkan Umbul umbul saya bandrol mulai Rp25 ribu sampai Rp70 ribu,” tandas Topan.(der)